setiap tiga minggu sekali, lois akan pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan bulanan atau terkadang, untuk mencari kebutuhan toko kuenya yang tidak ia temukan di toko bahan roti.
biasanya lois akan memutari satu pasar, lalu setelahnya ia akan berhenti di tempat biasa wonwoo mejeng.
stan cik yu,
stan yang menjual kwetiau goreng paling enak se-kota (menurut wonwoo).
setelah menemani lois berkeliling sebentar, wonwoo pasti akan berpisah dengan lois untuk duduk di stan kwetiau tersebut.
stan cik yu letaknya di sebelah toko kue tradisional. sudah menjadi hal lumrah kalau kedua toko itu dibanjiri oleh aki-aki yang tidak punya kesibukan serta bapak-bapak yang sedang menunggu istrinya belanja.
mereka berkumpul disana sambil bercengkrama, ditemani sepiring kwetiau nikmat atau dua buah jajanan tradisional dengan satu gelas kopi hitam.
terkadang permainan monopoli digelar diatas meja dan akan terdengar pekik riuh rendah keseruan permainan mereka.
tapi hari ini, suasana sepi mencekam. bukan karena ada cekcok di antara kelompok para bapak itu-- seperti yang pernah terjadi saat musim piala dunia atau waktu pemilu berlangsung. bukan juga karena mereka baru saja ditegur cik yu karena terlalu berisik.
tapi karena permainan hari ini adalah catur.
lois datang kala wonwoo memindah pionnya dan berhasil memakan kuda lawannya.
"halo, bu noto," sapa beberapa bapak-bapak yang ada disana, sontak dibalas dengan senyum sopan dari lois. selanjutnya, dua pria berdiri dan memberi tempat duduknya bagi lois.
"wah, lawannya pak hong. udah pasti kalah kamu," cibir lois saat ia sudah terduduk di sebelah wonwoo. lois sengaja mengejek wonwoo.
pak hong yang mendengar langsung tertawa. "gimana nih, pak wonwoo? diéce istri tuh." pak hong menggerakan peluncur pada papan kotak-kotak hitam putih itu sebelum berceletuk, "matur nuwun, bu noto, sudah menyemangati saya."
wonwoo berdecak, kemudian melempar permintaan tanpa kesepakatan terlebih dahulu, "kalo aku menang, buatin aku kue lapis legit."
yang langsung ditolak mentah-mentah oleh lois. "ndak mauuu, ribet bikinnya!"
"gak mau tahu. berani ejek aku, berani terima resiko."
"wonwoo ngambek nih?"
"wonwoo ngambek nih~" pak joshua ikut-ikutan.
"yaudah, kalo gak mau bikin kue lapis legit. aku minta yang lain aja." wonwoo tersenyum miring dan menggerakan ratunya.
"apa?"
"koe manis legit."
setelah wonwoo berujar seperti itu, lantas saja para bapak-bapak yang ada disana bersiul, bersorak, dan menggoda kedua insan tersebut.
'pak wonwoo bisa juga nih.'
'pak wonwoo modal gombal.'
'pak wonwoo, bu wonwoonya udah malu tuh.'
dan lain-lain.sukses membuat telinga dan pipi lois memerah.
"apa sih, wonwoo!!"
"apa?"
"kamu mintanya aneh-aneh."
"salah sendiri ngeledek aku. jadi merasa tertantang."
"bodo, gak bakal aku bikinin kue lapis legit."
"kan, jadinya aku minta koe manis legit."
lois memukul lengan wonwoo dan kembali memerah. "WONWOO IHH!! malu tahuuu sama yang lain!"
wonwoo tidak membalas perkataan lois melainkan tersenyum semakin lebar, "pak joshua, skakmat."
nought°
kioey's note:
dapat inspirasi ini pas ngelihat 2 bapak main catur di pos bawah pohon.diéce: diejek
koe manis legit: kamu manis legiT.gimana #nengoemahwae (#dirumahaja) mu sejauh ini? jaga kesehatan ya kalian, minum vitamin, makan yang bergizi, and stay happy! :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUGHT • WONWOO
Fanfic(0,0) tempat sumbu x dan y bertemu. (nol koma nol) kala dua garis kehidupan terjalin. © purewhitewater 2019