52 ° b a h a g i a

1.9K 208 22
                                    

suara tangisan bayi bergaung nyaring di udara, membuat wonwoo dan lois segera bangkit dari tidur nyenyak mereka.

sambil mengucek matanya, wonwoo berujar, "aku urus aru, kamu suwa, ya." aru merupakan penggalan dari nama arunika dan suwa adalah panggilan untuk swastamita.

lois menggeliat sejenak di tempat tidur sebelum mengangkat tangannya untuk menghentikan wonwoo, "gak usah. aku aja. kamu pasti capek," ucap lois menyinggung pekerjaan wonwoo baru-baru ini.

pasalnya, sejak kelahiran kedua bayi cantik itu, waktu lois cukup tersita untuk merawat mereka sehingga wonwoo harus mengambil peran pengurus rumah sekaligus bekerja.

sekarang pertengahan tahun, kebetulan sigaret oengoe juga sedang mengembangkan organisasi nirlabanya, oengoe union. semua yang bekerja pada oengoe group pasti sibuk. lois merasa beban kerja wonwoo sudah cukup berat.

"gak apa-apa, lois."

"beneran, gak usah. aku bisa kok. kamu balik tidur aja." lois menghela nafas sebelum menapakkan kaki ke lantai, "palingan laper mau susu," gumamnya pelan sembari melangkah gontai ke kotak tempat tidur aru dan suwa.

akhirnya dengan ragu, wonwoo kembali membaringkan diri.

namun selang beberapa menit kemudian, tangis para bayi belum juga berhenti. malahan wonwoo mendengar isakan samar di antara bisikan "cup cup cup. aru, suwa, cup cup. jangan nangis. mami disini. papi mau tidur, mami juga mau bobok... udahan yuk, nak. cup cup."

wonwoo segera bangun dari posisi tidurnya dan terduduk sejenak. setelah itu, mengambil kacamatanya dari atas nakas. ia berjalan ke arah lois yang terlihat sangat kewalahan mengurus suwa pada gendongannya.

begitu wonwoo berdiri di depan lois, sang istri justru menunduk semakin dalam. belum sempat mengeluarkan sepatah kata pun, lois terlebih dahulu berujar, "wonwoo... ini gimana... fugunya gak berhenti nangis. hiks. padahal aku ngantuk. hiks."

tangan wonwoo terulur membenarkan letak tali lengan daster lois yang memble sebelah serta menepuk lembut pundak wanitanya seakan menyalurkan kata "semangat" sebelum mengangkat aru, si anak sulung, ke dalam rengkuhannya.

"aru, aru, aru ayu e anak papi. aru ayuuu. cup cup." dengan cekatan wonwoo menimang bayi mungil di dekapannya dan berkomat-kamit mengajak bicara si bayi. sampai tak lama kemudian, tangis aru mereda, lalu berhenti, dan akhirnya kembali tidur.

seolah-olah mempunyai ikatan batin sepasang kembaran (atau mungkin memang ada ikatan semacam itu), suwa pun berangsur-angsur tenang. lois menghela nafas lega walaupun ia juga masih sesenggukan.

"sorry, wonwoo--aku gak bisa urus... kamu malah jadi bangun..."

"apa, lois. jangan minta maaf. aku gak suka."

"......."

"siapa bilang kamu gak bisa urus? pas aku kerja, kan kamu yang ngurus. beres, kan?"

"tapi-"

"aru suwa di sini buat bikin kita bahagia. jangan merasa terbebani, lois." wonwoo membelai rambut istrinya dengan sayang. "gak apa-apa. you did great, darl."

(0,0)

sehabis semua urusan beres tuntas,

lois langsung merebahkan dirinya pada kasur, disusul dengan wonwoo tak lama setelahnya.

wonwoo mengambil posisi menghadap lois, lalu ia menumpukan kepalanya pada lengan kiri yang ditekuknya di atas bantal. telunjuk kanannya mengusap-usap bahu lois yang telanjang dengan gerakan melingkar abstrak.

netra wonwoo menatap lekat pada lois dalam diam dan pada akhirnya berceletuk, "mama fugu ikut nangis," pria itu tertawa kecil, "sini cup cup." wonwoo memonyongkan bibirnya.

lois mendorong pelan dada suaminya. "gak. aku mau bobok. kamu juga harus tidur, wonwoo."

bibir wonwoo masih maju.

namun, sekarang ia sedang cemberut.

nought°

bonus:
lois terkekeh, "mukanya sedih banget sih. iya deh. cup sekali aja, ya."

"tapi yang lama, ya?"

"cium lama itu gimana, wono?" tanya lois gemas akan ide wonwoo.

"kayak..." tangan wonwoo menyelip ke belakang leher lois, ia mencondongkan wajahnya, kemudian berbisik, "gini-"

wonwoo menempelkan bibirnya pada lois

dan dapat dipastikan, cup-sekali-aja-tapi-lama tersebut memang berlangsung lama.

kioey's note:
"cUMa NGuRUs aNak Aja NAngIs!?"
yaaaa, begadang karena banyak tugas sekolah/kerjaan aja kadang bikin nangis (ya gak sih?) apalagi ngurus dua "buntelan kehidupan".

btw, bisa dibayangkan, gak? dua manusia ini cipokan pas terbangun tidur subuh-subuh jadi keadaan mulut mereka "bau naga"!?!?? (lol. why, kioey. whyyy)

hai, kalian T_T rasanya sudah lama sekali gak nyapa lewat kioey's note (padahal kemarin berisik banget di k'sn)---tunggu, aku tiba-tiba lupa mau ngomong apa...

oh iya, inget.

jadi aku nyalin (ngetik) ulang cerita ini di word kan, sekalian revisi sana sini. dan feelsnya beda banget donggg waktu ngelihat NOUGHT tertulis in Times New Roman!!! kayak lebih "professional" *kibas rambut* HAHA.

NOUGHT • WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang