Chapter 5: Make You Happy

3.3K 557 56
                                    

Osaka, Jepang.

Jemari gadis itu berhenti dari aktifitas mengetiknya pada laptop. Lantas tangannya beralih melipat gagang kacamata yang sengaja ia pakai untuk kemudian ia taruh kembali di atas meja belajarnya. Sakura memijit pelipisnya sesaat sambil berpikir, kenapa semuanya terasa rumit. Mengapa laki-laki yang jauh lebih muda darinya itu justru membuatnya bingung sekarang.

Kalau memang kehadirannya tidak di inginkan oleh lelaki itu, mengapa Haruto tidak membiarkan Sakura untuk pergi? Kehadiran Sakura seakan tidak di inginkan namun Haruto juga tidak ingin Sakura pergi darinya. Aneh.

Sakura beralih ke jendela kamarnya. Ia menatap lalu lalang orang di bawah sana. Semua orang terkesan sibuk, ia pun begitu. Ia memiliki beberapa tugas kuliah yang harus segera ia kerjakan, mengingat deadline nya sudah dekat. Namun, seberapa usaha Sakura untuk fokus pada tugas-tugasnya hari ini tapi pikirannya selalu tertuju pada Haruto.

Sakura segera mengambil handphone nya yang ia letakkan diatas nakas. Kedua matanya sibuk menelusuri isi benda pipih itu, kemudian jemarinya bermain disana.

Gue kesana ya
Sent.

Gadis itu segera memakai mantelnya kemudian menarik slingbag yang tergantung rapi di gantungan. Dengan gerakan cepat, Sakura segera pergi ke tempat yang ia tuju.

Beberapa menit kemudian, ia sudah sampai di tempat yang ia tuju. Sakura mengedarkan pandangannya ke seisi kedai sampai ia menemukan tempat kosong yang sekiranya dapat ia tempati. Tentu, meja di pojok ruangan di dekat jendela besar—masih menjadi tempat favoritnya.

"Cepet juga lo datengnya."

Sakura otomatis menoleh ketika merasa seseorang baru saja berbicara padanya. Ia tersenyum kemudian membalas, "Hehehe. Iya nih,"

Nana segera duduk berhadapan dengan Sakura. Gadis itu menopang dagunya pada kedua tangan yang sengaja ia lipat di atas meja. "Ada apa lagi, Ra?" tanyanya.

Sakura justru membulatkan matanya mendengar pertanyaan temannya. "Maksudnya?" tanyanya balik membuat Nana menghela nafas.

"Muka lo keliatan bingung."

Sakura menghela nafas. Ia kemudian bersandar pada kursi sambil mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja. Memang Nana adalah orang yang sangat peka terhadap sekitarnya. Tanpa Sakura bilang pun, pasti Nana sudah tau kalau temannya itu sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Soal cowok itu?"

Deg.

Nana kenapa selalu tepat sasaran sih?

Sakura membenarkan posisi duduknya. Kemudian ia menatap kedua manik mata Nana dengan ragu.

Nana justru balas menatap Sakura dengan serius. "Kalo ada yang ngeganjel, cerita aja supaya hati lo lega. Gue bakal dengerin kok."

Sakura menelan salivanya. Ia menghela nafas sebelum akhirnya berkata, "Gue bingung, Na."

"Bingung kenapa?"

"Haruto," Sakura memberi jeda pada ucapannya. "—Haruto. Dia kayaknya ngerasa keganggu sama adanya gue karena kayaknya dia udah punya seseorang yang ngisi harinya. Tapi.. giliran gue mau pergi ngejauh dari dia, dia malah nahan gue buat nggak pergi. Dia maunya apa coba?!"

Arunica [hajeongwoo] || TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang