Chapter 21: Second Chance

2.6K 485 142
                                    

"Jae,"

Jaehyuk yang tengah bersandar pada pintu rumah bagian belakang lantas beralih pada Jeongwoo yang baru saja memanggilnya. Ia menaikkan sebelah alisnya sambil berucap, "Apa?"

Jeongwoo terlihat berpikir. Dulu mungkin Haruto atau Doyoung bisa menjadi teman ceritanya, tapi sekarang hal yang justru jadi pikirannya adalah mereka berdua. Jeongwoo tidak punya siapa-siapa lagi sebagai teman cerita selain Jaehyuk.

"Kalo lu di sukain sama dua orang. Lu bakal gimana?" Pertanyaan Jeongwoo yang secara tiba-tiba membuat Jaehyuk mengernyit. "Sumpah, Woo?"

Jeongwoo menatap Jaehyuk dengan sebal. "Ih, apa sih lu! Gue nanya apa, malah balesnya apa. Gak nyambung!"

Jaehyuk berjalan mendekat ke arah Jeongwoo yang tengah duduk di kursi teras halaman belakang rumah Jaehyuk. Ia ikut duduk disana sambil menenggak jus jambunya sebelum kembali beralih. "Abisnya gue kaget. Untung gue udah move on ya, Woo?Kalo belum, berarti saingan gua ada dua sekaligus dong?!" Katanya heboh.

Jeongwoo menoyor kepala Jaehyuk dengan sebal. "Yeee, gak gitu konsepnya." Sahut Jeongwoo.

Suara kekehan dari Yoon Jaehyuk terdengar di telinga Jeongwoo. Laki-laki itu balik menatap Jeongwoo dengan serius, "Eh tapi siapa aja, Woo?" tanyanya penasaran.

"Kepo lo."

Jaehyuk mendecih. "Cih, songong amat lu. Tapi ya kalo di sukain sama dua orang mah tinggal pilih aja satu. Gak usah ribet," Sarannya simpel.

Jeongwoo menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya. Ia melirik ke Jaehyuk, "Nah, tapi masalahnya kalo dua duanya temen deket lo sendiri?"

Mendengar ucapan Jeongwoo membuat Jaehyuk menutup mulutnya sendiri sambil menatap Jeongwoo terkejut. "Salah satunya Doyoung?"

Jeongwoo bahkan tidak mengerti kenapa tebakannya Jaehyuk tepat sekali. Ia lantas mengalihkan pembicaraan, "Udah sih jawab aja! Dari tadi gue nanya gak dijawab.."

Jaehyuk sekarang kelihatan berpikir. Meski dia yakin kalau salah satu orang yang dimaksud oleh Jeongwoo adalah Doyoung. Tanpa Jeongwoo beritahu juga Jaehyuk sudah menduga dari pertama kali ia bertemu dengan Doyoung.

"Semuanya terserah lo, keputusannya ada di lo. Tapi, saran gue lebih baik lo pikirin plus minus nya kalo lo pilih salah satu di antara mereka. Jangan sampe suasana kayak gitu bikin pertemanan lo jadi putus sama salah satu di antara mereka, karena yang bakal selalu ada sampe akhir itu ya temen. Pacar bisa aja putus dan jadi mantan 'kan? Tapi, gak ada yang namanya mantan temen."

Perkataan Jaehyuk seolah berputar di kepala Jeongwoo. "Kalo misalkan gue gak pilih dua duanya. Menurut lo gimana?" Jeongwoo balik bertanya.

"Lo gak pilih mereka karna apa?"

"Gue gak mau nyakitin salah satu di antara mereka, Jae." Ucapnya ragu.

Jaehyuk menatap Jeongwoo. "Dengan ngorbanin perasaan lo sendiri juga?" Pertanyaan Jaehyuk membuat Jeongwoo terdiam sesaat. Apa yang Jaehyuk bilang memang benar.

"Lo boleh mikirin perasaan orang lain, tapi jangan sampe malah bikin lo kesiksa sendiri ya. Lo ngerti pasti maksud gue. Intinya lo harus pikirin yang terbaik buat semuanya. Kalo lo ngerasa pilihan lo kayak gitu adalah yang terbaik. Why not?"

***

"Haruto?" Suara Jeongwoo memenuhi indera pendengarannya. Ia lihat Jeongwoo baru saja menutup pintu pagar rumah tetangga, tatapan lelaki itu sedikit terkejut ketika mendapati Haruto di depan pagar rumahnya.

Haruto balik menatap Jeongwoo dengan mengerutkan dahinya karena dia bingung kenapa Jeongwoo keluar dari rumah itu. "Abis ngapain?"

Arunica [hajeongwoo] || TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang