Aku double update hehe. Better to read the previous part before you read this. Happy reading!
-
Jeongwoo berjalan dengan tergesa-gesa diikuti oleh Haruto yang diam-diam mengekor di belakangnya. Tadi mereka sempat bertengkar sedikit yang berakhir Jeongwoo akhirnya memilih untuk meninggalkan Haruto di rumahnya. Lelaki itu akhirnya mengendarai motornya sendiri, tanpa ia tahu kalau Haruto diam-diam mengikutinya dari belakang.
Jeongwoo segera mencari keberadaan laki-laki yang ia cari. Dari kejauhan kedua netranya menemukan sosok yang ia cari tengah duduk di kursi di depan ruang UGD. Lantas ia segera menghampiri, "Jihoon."
Jihoon yang merasa dipanggil segera menoleh ke sumber suara. "Eh, Woo? Lo kok tau gue disini?" tanyanya bingung. Bagaimana Jeongwoo bisa tahu, padahal tadi yang ia telepon itu Haruto bukan Jeongwoo.
"Lo sendiri?" tanya Jihoon lagi.
Jeongwoo mengangguk. Bukannya menjawab pertanyaan Jihoon, namun ia justru balik bertanya. "Gimana ceritanya?" tanyanya khawatir.
Jihoon bangkit dari kursi. Ia menghela nafas, "Gue juga gak tau gimana ceritanya bisa kayak gini." Nada suara Jihoon juga terdengar tidak kalah khawatir.
"Terus?"
"Tadi ada Bibinya disini, tapi lagi pulang dulu. Katanya sih nyokapnya udah di jalan mau kesini."
Jeongwoo mengangguk. Ia menatap pintu ruangan di depannya sebelum kembali menatap ke Jihoon. "Lo dari tadi disini?" tanya Jeongwoo yang dibalas anggukan kepala dari Jihoon.
"Lo belum jawab pertanyaan gue."
Jeongwoo langsung mengerutkan dahinya. "Dia tau dari gue," Suara Haruto tiba-tiba memenuhi indera pendengaran Jeongwoo dan Jihoon.
"Yang lain mana?"
"Mungkin besok baru bisa jenguk."
Setelah itu mereka bertiga menunggu di depan ruang UGD sampai Jihoon sedikit menjauh karena harus menerima telepon. "Oh iya karna lo berdua disini, gue balik duluan gapapa ya? Nanti malem gue kesini lagi." Kata Jihoon setelah kembali.
Jeongwoo menatap ke Jihoon sambil menganggukan kepalanya. "Iya. Thanks ya, Jihoon."
"Oke, Woo. To, gue duluan."
Haruto mengangguk. Pandangannya lantas teralih pada Jeongwoo yang duduk di kursi. Haruto mendekat ke Jeongwoo, ia lantas duduk di samping temannya itu. Helaan nafas terdengar dari Jeongwoo membuat Haruto melirik ke arahnya.
"Gue kira lo ke rumah Hyunsuk." Suara Jeongwoo terdengar ke telinga Haruto. Namun, ia hanya memilih untuk diam tanpa menjawab apapun.
"Sorry udah bikin lo jadi kesini sendirian," Ucap Haruto merasa bersalah. Jeongwoo pikir bukan saatnya untuk berdebat lagi dengan Haruto sekarang.
Jeongwoo menghela nafas bersamaan dengan seorang wanita paruh baya yang datang dengan wajah cemas. "Ini temannya Dobby ya?" Mendengar pertanyaan itu membuat Jeongwoo dan Haruto menoleh ke sumber suara.
Mereka berdua segera bangkit, lalu menjawab. "Iya, Tante."
"Makasih ya udah kesini." Kedua anak laki-laki itu mengangguk sambil mengulas senyum ke Ibunya Doyoung.
![](https://img.wattpad.com/cover/203407127-288-k63318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunica [hajeongwoo] || TELAH TERBIT
FanfictionSequel of IPA [hajeongwoo] Bagaimanapun secercah kepingan cerita masa SMA akan selalu terekam jelas dalam ingatan Jeongwoo. Begitupun dengan apa yang Jeongwoo yakini, setiap hal yang terjadi dalam hidup sudah menjadi garisan dari Tuhan. Mungkin Haru...