8.Rasa yang salah

34 20 0
                                    

Aku terbangun dari tidur nyenyak ku disambut dengan matahari yang sudah muncul untuk menyinari bumi.

Aku langsung bersiap siap untuk pergi kesekolah.setelah siap aku menghampiri mamahku yang sedang membereskan piring piring untuk kami sarapan.

"Pagi mamah"ucapku langsung duduk di atas karpet.

"Pagi nak"ucap mamahku

"Oh iya kemana ade sama bapa?"tanyaku.

"Ade kamu udah berangkat kesekolah dan bapa kamu udah pergi kekebun"ucap mamah sambil menyimpan nasi dipiringku.

Nya pekerjaan bapa ku hanya seorang petani biasa dan kami bisa makan dari hasil pertani itu.

Tapi aku tidak pernah malu karena profesi bapa seorang petani karena itu adalah pekerjaan yang halal,jadi buat apa aku malu.

Setelah aku sarapan aku perpamitan ke mamahku.

Aku pergi kerumah indah dengan tas yang kugendong berwarna abu abu tanpa merek yang tertera disana.

Setelah aku sampai dirumah indah.aku sudah melihat wati yang sudah berdiri dirumah indah.itulah pekerjaan wati setiap pagi nungguin indah.

"Pagi wati"ucapku.

"Pagi"ucap wati tersenyum.

"indah belum keluar?"tanyaku.

"Belum"ucap wati dengan sedikit jengkel.

"INDAH CEPETAN"ucapku memanggil indah.

"Iya bentar napa"indah keluar dari rumah sambil membereskan buku.

Kami bertiga berjalan ke arah pinggir jalan untuk nungguin angkot untuk kesekolah.

Setelah sampai didepan gerbang sekolah kami bertiga melangkahkan kaki kami dengan segala impian dan harapan.

Setelah di kelas aku duduk sambil membaca novel.

Aku suka membaca jadi aku selalu membeli novel hasil uang jajan tentunya.

"Pagi yang"ucap riki dengan senyum diwajahnya.

Aku hanya tersenyum saja.

"Aku udah makan?"tanya riki.

"Udah"ucapku datar.

"Oh syukurlah kalau begitu"ucapnya masih dengan senyuman diwajahnya.

Aku hanya menunduk tidak melihat wajah riki karena aku sedikit bersalah kepadanya aku selama kami berhubungan tapi aku masih tidak mencintai riki.

Apa aku egois?iya aku sangat egois saat aku menerima riki aku bertekat untuk belajar mencintainya namun setelah dijalani kenapa rasa itu tidak muncul dihatiku.

"Aku keluar dulunya"pamit riki.

"Iya"jawabku dengan tersenyum.

Aku melihat punggung riki menjauh dariku.

Aku kembali menunduk dan mulai membaca novel kembali.

"Hai"ucap seseorang menyapaku.

Aku mendongkakkan kepalaku dan

Degg

Dia

Kenapa hatiku dak dik duk begini seakan aku jantungku ingin keluar.

"Kamu lagi ngapain?"tanya dia.

"B-baca novel"ucapku gugup

"Kenapa gugup sih"batinku

"Oh aku ganggu engga?"tanya deris.

Yap dia deris lelaki jarang bicara dan menurutku dia itu keren.

"Engga kok"ucapku berusaha menutupi kegugupanku.

Hening

Kami saling diam.

Kenapa aku selalu nyaman bila didekatnya dan kenapa jantungku serasa mau copot dari tempatnya.

Apa aku jatuh cinta kepada dia?aku harus membuang semua perasaanku kepada deris karena aku engga mau menyakiti hati riki.

Aku sudah salah menempatkan cinta ini tapi ini bukan salahku kadang cinta tidak tau akan berlabuh pada siapa cinta kita.

Aku sudah  memiliki rasa yang salah yang tidak sepantasnya aku memiliki rasa ini.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang