11.Hari paling bahagia

19 14 0
                                    

~bahagialah kalian tapi jangan sampai melebihi batasnya~


♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Hari ini adalah hari rabu entah mengapa aku dari tadi tersenyum entah apa yang akan terjadi ada pada hari ini.

Aku sedang duduk di kursi temanku karena aku sedang mengobrol dengan aci.

"Lia,aku lihat kamu semakin dekat sama derisnya?"tanya aci.

"Biasa aja"ucapku sedikit tersenyum.

"Kamu sukanya sama deris?"tanya aci dengan penasaran.

"E-enggak kok"ucapku gugup.

Aku engga mau orang tau tentang perasaanku.

"Bohong kamu"ucap aci.

"benar aku engga suka deris"ucapku sambil menyakinkan aci lewat tatapan mataku.

"engga suka tapi cinta"batinku.

"Ayolah kamu sukakan sama deris?"tanya lagi aci.

Aku binggung apa aku harus jujur saja sama aci tapi aku malu.

Tringg tringg.

Untung bell berbunyi jadi aku tidak harus menjawab pertanyaan aci.

Aku langsung pergi kebangkuku.

Aku melihat banyak lelaki masuk kekelas.aku melihat deris aku tersenyum padanya dan senyumanku dibalas oleh deris.

Saat pelajaran berlangsung aku fokus memperhatikan bapa guru yang sedang menerangkan materi didepan.

Tring tring....

Suara bell istirahat sudah dibunyikan dan berarti waktunya istirahat.

Saat aku sedang memasukan buku bukuku kedalam tasku.

Seorang lelaki menghampiriku.

"Lia,ini ada surat dari deris"ucap erwin sambil menyerahkan kertas yang sudah di lipat lipat.

Aku heran dan juga bahagia.

Aku menerima surat itu dengan hati bahagia.

"Makasihnya"ucapku tersenyum.

Lelaki itu pergi dengan terkekeh kecil.

Saat itu aku tidak memikirkan apa apa lagi saking bahagianya.

Aku menyembunyikan kertas itu karena takut ada yang melihat itu.

"Lia,kekantin yuk"ajak indah.

"Kamu duluan aja aku uda kenyang tadi"ucapku berbohong.

"Yaudah aku duluan"ucap indah.

Aku hanya mengangguk.

Setelah dirasa sudah tidak ada orang didalam kelas aku langsung membuka surat itu.

Sebenarnya aku sangat takut dan deg-degan karena takut kecewa.

Dengan perlahan aku membuka surat itu.

Aku mulai membaca tulisan yang ada didalam kertas itu.saat aku membaca surat itu mulutku tertarik keatas membentuk sebuah senyuman yang terpangpang manis di wajahku.

Rasanya aku ingin berteriak dan mengatakan"aku juga cinta kamu"tapi aku punya rasa malu jadi aku hanya tersenyum.

Akhirnya deris menembakku.ini adalah momen yang paling aku tunggu-tunggu dan paling membahagiakan hariku.

Aku langsung membalas surat itu"iya aku mau"balasanku dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahku.

"Udah dibales?"tanya lelaki yang tadi.

Aku tersenyum dan mengangguk.

Dan kuresahkan kembali kertas itu kepada orang itu.

"Yaudah gue pergi dulu"ucap dia.

"Iya,makasihnya"ucapku malu-malu.

Aku melihat punggung laki-laki itu menjauh dari hadapanku.

Tapi dari tadi aku tidak melihat deris.ah mungkin deris lagi bersembunyi karena malu.

20 menit siswa kembali pelajar lagi dan sekarang adalah jadwal pelajaran matematika yang pastinya aku tidak suka.

Semua orang berdatangan kekelas untuk kembali kekelas dan aku melihat deris rasanya aku ingin sekali bertanya kepadanya tapi disini banyak orang.

Aku tersenyum kepada deris dan deris juga membalas senyumanku.

Aku langsung menundukkan kepalaku kebawah karena takut ketahuan salting.

"Lia,kenapa kamu senyum-senyum?"tanya indah.

Aku mendongkakan kepalaku untuk melihat indah.

"E-enggak,kenapa-napa pengen aja senyum.emang engga boleh"ucapku menahan kegugupanku.

Aku kembali melihat deris
"Beneran aku udah menjadi pacar deris lelaki yang selama ini aku kejar"batinku senang.

Kalian pasti pernah merasakan kebahagian yang seperti ini bukan.

Saat cintamu dibalas oleh lelaki yang selama ini kalian kejar.rasanya begitu bahagia.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang