7.Deris

34 20 0
                                    

Semua murid kelas 10 a berkumpul dilapangan karena sekarang adalah pelajaran olahraga.

Aku tidak suka olahraga.

Tapi gurunya asik bisa diajak bicara dan aku lumayan akrab dengan pak guru olahraga itu.

"Lia"pak guru memanggil namaku.

Aku maju dan bersiap siap untuk berlari.

Aku gugup,takut dan malu karena dilihat banyak orang.

"Prut"bunyi priwit sudah dibunyikan.

Aku berlari sekuat yang aku bisa saat aku berlari aku melihat sosok laki laki yang kelihat cold dan rambutnya dikebelakangkan yang baru masuk lapangan.

Selasai lari aku langsung duduk disamping aci dan aku memperhatikan saja dia dan aku engga tau namanya.

"Nih buat kamu"ucap riki menyodorkan air untukku.

Aku menerimanya karena aku benar benar haus.

Dan riki duduk di sampingku dan tentu saja aku risi dengan keberadaannya tapi apa boleh buat dia pacarku.

Saat aku dan riki duduk bersama ada yang sedang memperhatikan kita tapi entah siapa.

Setelah pelajaran olahraga semua siswa istirahat aku ingin masuk kedalam kelas namun saat aku ingin masuk sekali aku berhenti karena tidak muat dijalan pintunya dan ku lihat sampingku ada lelaki yang tadi kesiangan.

Aku melihat dia,diapun sebaliknya kami saling menatap hingga beberapa detik.

Degg

Kenapa hatiku berdebar dengan tidak normal.aku langsung menunduk dan mempersilahkan dia masuk duluan dan kulihat dia tersenyum tipis tapi walaupun tipis tapi terlihat sangat tampan.

Akupun mengelengkan kepala dan tidak ingin terpengaruh dengan perasaan yang salah ini.

"Sadar lia kamu ini udah punya pacar"batinku.

Akupun kekelas dengan keadaan kelas yang kotor,riuh dan bau segala macam.

Aku hanya membuang nafas dan langsung duduk dibangkuku.

Saat aku ingin tertidur ada yang menghampiriku.

"Lia"ucap aci.

"Hm..."aku hanya bergumam.

"Kamu tau gak?,ada yang nanya nama kamu"ucap aci dengan antusias.

Aku tidak mendongkak aku hanya mengangguk tanpa ingin tahu siapa yang menanyakannya.

"Siapa?"tanyaku santai.

"Namanya Deris paradise"ucap aci.

"Deris?"tanyaku binggung.

"Iya,kamu taukan siapa deris?"ucap aci menyelidik.

Aku menggeleng kepala.

Sungguh aku tidak berbohong aku benar benar tidak tau deris.

Kalian pasti bertanyakan seberapa lama aku bersekolah ini.aku sudah 4bulan sekolah disekolah ini tapi aku tidak kenal dengan lelaki disekolah ini.

"Deris kelas 10"ucap aci.

"Terus"ucapku santai.

"Deris itu anak kelas sebelah tapi dia pindah kekelas kita"ucap aci menjelaskan siapa itu deris.

"Oh"ucapku.

"What,kamu cuman bilang oh"ucap aci heboh.

"Terus aku harus gimana?"ucapku.

"Setidaknya kami bilang waw dia pindah kekelas kita"ucap aci.

Aku hanya tertawa melihat dia menirukan suaraku.

"Kenapa senyum"ucapnya ketus.

Aku menggeleng dengan tersenyum yang masih terukir diwajahku.

Ya aku lebih dekat dengan aci dibanting dengan yang lain.

"Walaupun aya yang nanyain aku biarlah dia berhak bertanya"ucapku.

"Tapi kan,aku curiga jangan jangan deris suka sama kamu"ucap aci berdiri dari duduknya.

"Ngaco kamu"ucapku mengeluarkan buku.

"Bisa jadi itu,tapi bagaimana dengan riki?"ucap aci.

"Hubungan ku dengan riki sudah mulai renggang"ucapku menunduk.

Ya sekarang riki jarang sekolah kalau sekali dia sekolah dia akan bolos tapi dia baik sama aku.

"Emang kenapa?"tanya aci duduk disampingku.

"Dia semakin nakal"ucapku jujur.

Aci hanya mengangguk doang.

"Terus kamu maunya apa?"tanya aci.

Aku hanya menggeleng.

Kami berdua melamun sebentar dan tanpa sadar dari tadi ada yang melihat interaksi kami.

Aku merasa ada yang memperhatikan.aku langsung mendongkakkan kepalaku dan melihat siapa yang sudah melihatnya.

Aku melihat kesemua penjuru tapi tidak ada seorangpun yang sedang memperhatikan kami berdua.

Mungkin itu cuman perasaan saja akupun melihat kearah pintu aku melihat ada seorang lelaki dengan tas yang masih ada dipundaknya.

Aku melihat dengan seksama siapa pria itu dan

Degg

Tatapan kami bertemu.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang