19.Masih membeku

11 4 0
                                    

~jangan kau memaksakan perasaan seseorang karena cinta tidak tau kapan ia akan berlabuh~

~Nurlaela~

                  ********
"Lia"teriakan clara.

Aku menengok kebelakang.

"Kamu baru datang?"tanya clara.

"Iya"jawabku.

"Ayo kita jalan bareng"ajak clara.

Kami berjalan menuju kelas kami.karena indah tidak sekolah jadi aku sendiri

Setelah sampai dikelas aku langsung duduk dibangkuku.

Entah kenapa badanku terasa lelah.

"Pagi"ucap seseorang menyapaku.

Aku mendongak melihat siapa yang menyapaku.

"Pagi juga"balasku sambil tersenyum.

"Kamu udah sarapan?"tanya alwi.

"Udah"ucapku.

"Kenapa sih kamu hari ini"ucap alwi menatapku.

"Emang kenapa?"tanyaku.

"Wajah kamu"ucap alwi semakin menatapku.

Aku langsung meraba raba wajahku takut ada yang nempel.

"Emang kenapa?ada yang anehnya?"tanyaku sambil terus mengusap wajahku.

"Cantik"ucap alwi tersenyum.

Blushing

"Gombal"ucapku tak suka.

"Fakta cantik"ucap alwi tersenyum senang.

"Udah sana kamu pergi"usirku.

"Ya udah aku pergi jangan kangen oke"ucap alwi beranjak dari tempatnya.

"Gj"ucapku.

Aku melihat alwi menjauh dari pandangku.

Kemarin aku bertekat untuk belajar mencintai alwi tapi hari ini tetep sama semakin aku belajar mencintainya semakin aku hatiku jauh darinya.

Hatiku masih membeku dan entah kapan es itu mencair.

Entah aku bisa mencintai alwi atau tidak hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Tring...tring...

Bell masuk sudah dibunyikan semua siswa siswi berhamburan kedalam kelas karena takut dihukum.

Saat pelajaran dimulai aku hanya menatap kedepan tanpa melihat kanan kiri.

Ekor mataku menangkap alwi sedang menatapku dengan senyuman diwajahnya.

Aku risih selalu ditatap seperti itu aku menundukkan kepalaku.

"Lia"ucap bapa guru.

Aku mendongak melihat bapa guru.

"Perhatikan"ucap bapa guru itu.

Semua menatapku.aku menjadi malu ini semua gara gara tatapan alwi.

Aku hanya memperhatikan bapa guru sedang menerangkan materi.

Tring...tring....

"Lia"ucap risa.

"Iya"aku sedang memasukan buku kedalam tasku.

"Kenapa tadi kamu engga merhatiin pelajaran?"tanya risa.

Mengingat hal tadi rasanya aku malu dan juga kesal.

"Tadi aku menghindar dari tatapan alwi karena aku malu dan juga risih"ucapku jujur.

"Aku suka sama alwi?"tanya clara.

"Engga"ucapku cuek.

"Jika kamu risih dengan tatapan itu dan berefek membuat kamu tidak fokus mendingan kamu ngomong sama alwi"saran clara.

Aku berfikir sejenak.

"Iya iyah"batinku.

"Nanti aku coba ngomong sama dia"ucapku.

"Ya udah sekarang kita kekantin yuk"ajak clara.

"Kuyyy"ucap risa semangat.

Kami bertiga pergi kekantin bersama sama.banyak yang melihat kami tapi aku tidak perduli dengan mereka.

Ini hidupku bukan hidup jadi hidupku ya urusanku bukan urusan mereka.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang