"Bangun lia,ini udah pagi"teriakan dari ibuku.
"Hm..."gumamku dengan mata yang masih terpejam.
"Lia bangun"teriakan lagi dari ibu.
"Iya"ucapku bangun.
Aku langsung kekamar mandi.
5 menit aku sudah siap dengan seragamku.
"Mah,aku berangkat dulu"ucapku pamitan pada mamah.
"iya,udah ada indahnya?"tanya mamah.
"Belum,tapi nanti aku jemput"ucapku.
"Yaudah gih sana ini udah siang"ucap mamahku.
"Iya,assalamu'alaikum"aku mencium tangan mamahku.
"Waalaikum salam"ucap mamah.
Aku berjalan menuju rumah indah.
"Indahhhhh"teriakku memanggil indah.
"Iya sebentar"ucap nya.
Aku menunggu beberapa menit dan akhirnya indah sudah siap.
"yuk"ajak dia.
Kami berdua berjalan menuju jalan raya untuk menaiki kendaraan umum.
Dan tak lama kemudian angkutan umum itu sudah ada jadi kami tidak repot repot menunggu.
Setelah menempuh beberapa menit kami sudah sampai di sekolah tercinta.
Untuk pertama kalinya aku tidak semangat sekolah karena ada cowok yang ngejar-ngejar aku.
Aku selalu risih kalau dia sedang mendekatiku.
Kelas masih sepi karena ini masih pagi.
Aku duduk dibangku ku dan indah sudah bersama asri.
Aku hanya melamun saja.
"Pagi"ucap cowok dibelakangku.
Aku sedikit terkejut.
"Hey"ucap nya lagi.
Aku tidak menanggapi dia dan kalian tau kan siapa cowok itu.
"Kamu udah sarapan?"tanya dia duduk disebelahku.
Aku cuman mengangguk.
"Nanti kekantin barengnya"ucap riki.
Sumpah aku risih bila dia dekat denganku.
Aku selalu menghindar tapi dia tau caranya mendekat.
Saat kami sedang mengobrol ada beberapa cowok masuk kedalam kelas.
Kalau engga salah namanya dian,opik,cecep,rizki sama alwi.
"Pagi-pagi udah berduan aja"ucap opik.
"Iya dong sarapan cuy"ucap riki senyum licik.
"Kapan diresmiinnya?"tanya dian.
"Secepatnya iyakan lia"ucap riki menatapku.
Aku hanya tersenyum kecut.
Aku hanya mendengarkan obrolan mereka tanpa sengaja aku melihat mata alwi dan aku merasa tidak asing dengan tatapan itu.
Saat aku melihatnya dia juga melihatnya dan tersenyum padaku.
Aku malu ketahui ngeliatin dia.
Ada perasaan yang menganjal dihatiku saat melihat alwi tapi aku bersikap acuh.
Aku bukan tipe orang yang suka dikerumuni laki laki aku orangnya risian dan pemalu.
"Aku keperpustakaan dulunya"ucapku berdiri dari dudukku.
"Aku anter"ucap riki.
"Alah lo mau modus"ucap dian.
"engga usah"ucapku pergi dari kerumunan laki laki itu.
Aku sedikit berlari dari mereka dan untungnya sekarang sedang jamkos jadi aku bisa keluar dari kelas.
Jika aku ditanya apakah aku mencintai riki?jawabnya adalah tidak sama sekali jujur aku ingin sedikit memberikan rasa cintaku padanya tapi itu tidak semudah yang dibayangkan.
"Lia"ucap indah mengejutkanku.
"Astagfirullah indah"ucapku terkejut.
"Kamu mikirin apa sih?"tanya indah duduk disampingku.
"Biasa riki"ucapku acuh.
Aku tidak segan mrmberi tahu semua yang aku hadapi karena indah itu adalah sepupuku.
"Udahlah kamu jadian aja"ucap indah.
"Tapi masalahnya aku engga suka dia"ucapku frustasi.
"dari pada kamu dikejar kejar kaya dikejar utang tau gak"ucap indah sedikit lelucon.
"Haha ada ada aja kamu indah"ucapku tersenyum.
"Saran aku sih itu aja"ucap indah.
"Iya nanti aku pikirin"ucapku menunduk.
"Aku duluannya bisa kumpul mau ikut gak?"tanya indah.
Aku mendongkak untuk melihat indah.
"engga ah males"kataku.
"Yaudah aku duluan"ucap indah sambil keluar dari perpustakaan.
Aku kembali sendiri diruangan yang bergeger rapi buku buku.
Aku kembali berpikir terima atau tolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love story
Ficção AdolescenteSemua terjadi saat hatiku salah berlabuh kepada hati yang salah. Disaat ada hati yang ingin memiliki hatiku sudah membeku. ~Kejarlah jika kau ingin hatiku~ ~Lia~ ~aku masih sabar enggak besok liha...