"Li,dimana cemilan aku"teriak indah.
"Di dapur"ucapku.
Aku kembali menulis dibuku entahlah aku menulis apa.
Dari tadi pulang sekolah aku selalu memikirkan ucapan yofi itu hingga aku tidak fokus belajar padahal besok mata pelajaran matematika yang sama sekali tidak aku sukai.
"Woy"indah mengagetkanku.
"Ih ngagetkan aja"tegurku.
"Ngelamun aja"indah duduk disampingku dengan cemilan ditangannya.
"Engga"ucapku membuka buku.
"Aku tau pasti lagi mikirin alwinya"goda indah.
Aku tidak menanggapi ucapan indah itu.
"Nyeselkan sekarang alwi udah punya pacar"indah dengan senyum mengejek.
"Engga"ketusku.
"Boong dosa"indah sambil memakan cemilannya.
"E-engga"gugupku.
"Kenapa gugup?"tanya indah.
"Engga".
"Mau curhat"ucap indah menaruh cemilan itu.
"Hm...tapi janji jangan beri tau siapa siapa"ucapku menghadap indah.
"Hm..."indah mengangguk.
"Dulu aku engga suka sama alwi karena gara gara deris tapi sekarang rasanya aku tidak ingin alwi mempunyai pacar"curhatku.
"Kamu telat lia,sekarang ada wanita yang mencintai alwi"ucap indah melihatku.
"Mungkin aku harus kembali merasakan rasa sakit"ucapku sedih.
"Sabar lia,nanti juga ada orang sabar dengan semua kelakuanmu"ucap indah.
Apa katanya emang kelakuanku seperti apa.
"Emang kelakuanku kaya apa?"tanyaku.
"Kamu itu tidak pernah menghargai seseorang"ucap indah.
Deg.
Mendengar ucapan indah seakan ada ribuan belati menancap dihatiku sakit.
"Dulu saat riki mencintaimu dengan tulus kamu sia siakan dan disaat ada orang tidak mencintaiku dengan tulus dan hanya datang untuk menjadikanmu mainan kamu terima bahkan kau perjuangkan"ucap indah panjang.
Benar ucapan indah sangat benar menyesal satu kata yang mewakili hatiku tapi sekarang sudah terlanjur.
"Iya aku yang salah tapikan perasaan tidak bisa dibohongi"ucapku sendu.
"Iya tapi setidaknya hargai perjuangan yang memperjuangmu"ucap indah kesal.
"Dan sekarang setelah kau hancurkan hati alwi sekarang kau ingin memilikinya"ucap indah kesal.
"Dulu aku tidak mempunyai perasaan apapun tapi sekarang rasa itu sudah tumbuh"ucapku menangis.
"Lia,kamu jangan egois lepaskan alwi biarkan dia bersama orang yang mencintainya"ucap indah.
Apa aku harus merelakan alwi iya mungkin aku harus merelakan alwi karena aku sudah menyakiti hati alwi.
"Aku akan berusaha melupakan rasa yang mulai tumbuh ini"ucapku tertunduk.
"Tapi"ucap indah tersenyum.
Aku mendongak melihat indah.
"Alwi dan yofi belum jadian"ucap indah membuatku tersenyum.
"Jadi kamu ada kesempatan"lanjut indah.
"Lah tadi katanya aku harus melepaskan alwi"ucapku melihat nya tajam.
"Aku cuman bercanda"ucap indah sambil memperlihatkan deretan giginya.
"Nyebelin"ucapku memukul dia.
"Biarin biar kamu sedih"indah mengeluarkan lidahnya.
"Dasar kamu"ucapku geram.
Aku sedikit senang dengan ucapan indah karena ada sedikit harapan untuk mendapatkan alwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love story
Teen FictionSemua terjadi saat hatiku salah berlabuh kepada hati yang salah. Disaat ada hati yang ingin memiliki hatiku sudah membeku. ~Kejarlah jika kau ingin hatiku~ ~Lia~ ~aku masih sabar enggak besok liha...