18.mencoba membuka hati

11 4 0
                                    

~hargailah seseorang yang telah berjuang untukmu~

~Nurlaela~

                       ***
Aku berjalan kearah kelas bersama indah da wati dengan senyuman diwajah kami bertiga.

Setelah sampai dikelas aku langsung menghampiri clara yang sudah duduk dibangkunya.

"Hai"sapaku.

"hai"balas clara.

"Lagi ngapain?"tanyaku duduk dihadapan clara

"Lagi bengong"jawabnya memperhatikan deretan gigi putihnya.

"Kenapa bengong?"tanyaku lagi.

"Pengen aja"ucapnya polos.

Aku hanya mengangguk dengan jawaban clara.clara itu terlalu polos orangnya.

Setelah itu kami berdua berbincang dan datang Risa.

"Pagi"sapa risa.

"Pagi juga"ucap kami kompak.

"Lagi pada ngapain?"tanya risa.

"Lagi ngobrol aja"ucap ku.

"Oh gitu,oh iya semalam aku gereget banget sama claudia"ucap risa dengan sedikit gemas.

"Iya aku juga rasanya pengen aku ketok palanya"ucap clara sadis.

"Sadis amat"ucapku.

"Abinya dia jahatin ina"ucap clara polos.

"Iya juga claudia itu harus bener bener dibasmi"ucapku kebawa emosi.

"Iya rasanya aku pengen nyekik lehernya"ucap risa dengan emosi.

Kalian bingung bukan siapa claudia itu.claudia itu pemeran jahat dalam film berjudul pangako sayo.

Inilah kami dengan pembicaraan itu itu aja tapi aku seneng berteman dengan clara sama risa.

Aku hanya mendengarkan mereka saja karena aku sudah cape bicara dari tadi.

Saat aku melihat kedepan aku melihat alwi sedang menatapku.

"Kenapa dia liatin aku sih"batinku.

Aku sedikit risih dengan tatapan itu.aku langsung memalingkan pandanganku kearah lain.

Beberapa menit kemudian

Aku memcoba melihat kedepan lagi dan

Degg
Pandangan kami bertemu berarti dari tadi Alwi melihatku dengan senyuman diwajahnya.

Aku berdiri dari bangku dan duduk dibangku aku sendiri karena sebentar lagi masuk.

Tatapan itu masih melihatku.aku risih dan juga malu dengan tatapan itu.

Tring....tring....tring....

"Alhamdulillah"batinku.

Syukurlah bell sudah dibunyikan jadi aku tidak merasa risih dengan tatapan itu.

Saat aku fokus dengan pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru tapi fokus hilang ketika aku tidak sengaja melihat alwi sedang menatapku.

Aku mengacuhkan tatapan itu.

Dan aku fokus kembali dengan pelajaran tersebut.

Tringg...tring....

Bell istirahat sudah terdengar suara riuh terdengar saat guru keluar dari kelas diikuti oleh siswa dibelakanganya.

"Lia,kekantin yuk"ucap risa.

"Engga ah males"ucapku

Memang benar aku males kemana mana gara gara tatapan alwi tadi jadi badmood.

"Yaudah mau nitip gak?"tanya risa.

"nitip minum aja"ucapku memberikan uang kepada risa.

"Ya udah kita kekantin dulu"pami risa sama clara.

Aku mengangguk.

Setelah mereka pergi aku kembali bengong seperti orang bodoh.

"Ini buat kamu"ucap seseorang menyodorkan kantong keresek.

Aku mendongak melihat siapa yang ada dihadapanku.

"Alwi"ucapku.

Alwi tidak menjawab tetapi malah tersenyum manis kepadaku.

"Apa ini?"tanyaku menunjuk kearah kantong keresek.

"Makanan aku takut kamu lapar"ucap alwi duduk dihadapanku.

"Makasih tapi aku engga lapar"ucapku menyerahkan kantong keresek yang berisi makanan tersebut.

"Kamu engga pandai berbohong"ucap alwi santai.

"Aku engga berbohong"ucapku.

"Kamu terima aja makanan ini"ucap alwi

"Engga"ucapku membuang muka.

"Ih kamu jelek kalau gitu"ucap alwi menggodaku.

"bodo amat"ucapku cuek.

"Kamu ambil aja"alwi berdiri dari duduknya.

"Kalau engga kamu tau akibatnya"ancam alwi.

Lah kenapa dia ngancem coba.

Setelah mengatakan itu alwi pergi dari hadapanku.

Mau tak mau aku menerima makanan itu karena sebenarnya aku lapar.

"Cie yang diberi makanan"ucap orang yang ada dibelakangku.

Malu satu kata yang sedang aku rasakan.

Saat aku memakan makanan pemberian alwi aku berfikir untuk membuka sedikit hatiku untuk alwi.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang