9.mendekat

23 17 0
                                    

Setelah mengobrol dengan teman temanku aku langsung kembali lagi ke bangkuku.

Aku melihat deris memperhatikanku dari tadi tapi aku tidak mau geer dulu.

Hubunganku dengan riki semakin hari semakin renggang karena riki jarang sekolah.

Seperti hari ini contohnya dia tidak masuk sekolah tanpa alasan.

Saat aku duduk di kursiku.deris menghampiriku.

Tanpa berkata deris duduk didepanku dan terus menatapku tanpa kata yang keluar dari bibirnya.

Aku heran kenapa deris melihatku seperti itu dan aku langsung membenarkan kerudungku takut kerudungku berantakan.

"Kamu kenapa?"tanyaku.

Dia hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Aneh"batinku

Setelah beberapa menit deris menatapku di berdiri dan langsung pergi menjauh dariku.

Tanpa permisi ataupun pamit.

"Dasar aneh,tapi aku suka"batinku.

Aku langsung tersenyum sepeninggalan deris.uh rasanya aku senang sekali dan akhir akhir ini kami semakin dekat dan dia seakan memberiku peluang untuk memilikinya.

Tapi aku harus tau diri siapa aku dan siapa dia dan aku juga harus memikirkan hubunganku dengan riki.

Kenapa sih kisah percintaanku begitu sulit.

Saat ini aku berstatus pacar orang namun perasaanku dimiliki oleh orang lain.

Hubunganku dengan riki semakin memburuk dan aku tidak ingin terus terusan membuat riki sakit hati karena hatiku dimiliki orang lain.

soal aku mencintai deris tidak ada yang tau termasuk indah aku takut takut sekali takut dengan perasaan yang salah ini.

Sekarang aku hanya menjalani kisah cintaku apa adanya.

"hai"ucap seseorang mengaketkanku.

"Astagfirullah"ucapku terkejut.

Terdengar suara tawa dari orang itu.

"Kenapa melamun?"tanya alwi.

"Engga kenapa napa"ucapku cemberut.

Dia alwi lelaki tinggi dengan warna kulit sawo matang semua orang akan tertawa jika bicara dengan dia karena dia tipe orang yang humoris.

Alwi pernah mempunyai pacar tetanggan dengan kelas kami tapi sekarang dia jomblo.

"Udah jangan cemberut cemberut nanti jeleknya nambah"ucap alwi dengan tersenyum.

"Ihhh"ucapku.

"Haha...bercanda-bercanda"ucap alwi.

Alwi orangnya nyebelin tapi aku selalu tersenyum jika aku berbicara dengan alwi.

Entah kenapa tapi sungguh aku engga kuat untuk tidak tersenyum.

"Udah ah kamu pergi aja"ucapku jengkel.

"Yaudah aku pergi tapi senyum dulu"ucap dia.

Aku menatap alwi dan terpaksa aku tersenyum.

"Gitu dong kan jelek"ucap alwi pergi menjauh dariku.

"Ihhh,awas kamu alwi"ucapku sambil tersenyum.

Tanpa sadar ada yang memperhatikan kami berdua dari pojok kelas dengan sorot mata yang tajam.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang