12.kenyataan yang pahit

21 14 1
                                    

~jangan pernah percaya jika bukan dari orangnya langsung~

~Nurlaela~

******************
pagi yang cerah tanpa hujan dilangit menambah kecerianku dipagi ini.

Aku udah siap dengan seragamku dengan rapi.

Aku langsung menghampiri indah.dan aku melihat indah sudah siap.

Kami bertiga berjalan dengan santai karena jam ditanganku masih menunjukkan waktu 06:05.

Tapi rasanya aku ingin buru-buru kesekolah karena ingin melihat pacarku deris.

Setelah menempuh sekitar 10 menit dengan mengunakan kendaraan kami sampai disekolahku tercinta.

Kami bertiga berjalan kearah kelas kami kearah kelas.tapi wati berbeda kelas dengan aku dan indah jadi beda arah.

aku dan indah berjalan beriringan memasuki kelas yang masih sepi cuman ada asri.

"Pagi lia,indah"sapa asri dengan senyum diwajahnya.

"Pagi juga asri"ucap kami berdua.

"Mening kompak"ucap asri.

"Iyalah kitakan sepupuan"ucap indah.

"Iya yang sepupuan"ucap asri dengan nada jelek.

Aku hanya tersenyum melihat asri.

Aku langsung ke bangkuku dan duduk dikursi yang sudah aku duduki sekitar setengah tahun.

Tak lama sudah banyak orang yang datang.akupun melihat kearah pintu berharap yang datang adalah deris.

Deg

Dan mataku menatap deris tapi deris malah memalingkan wajahnya dariku.

Tring...tring...

Bell masuk sudah berbunyi tandanya waktu belajar sudah dimulai semua siswa-siswi harus menyiapkan otaknya untuk belajar.

Tapi pikiranku tidak menangkap pelajaran itu karena seluruh pikiranku penuh dengan tanda tanya.

Karena deris.satu nama namun membuatku pusing.

Setelah 4 belajar semua murid bisa bernapas bebas karena sekarang adalah waktunya istirahat.

Aku langsung membereskan buku dan pulpenku.

"Lia"ucap wina duduk dibangku depanku.

"Iya"ucapku melihat wina.

"Kamu tau gak?"tanya wina.

Hanya gelengan aku berikan kepada wina.

"Kemarin deris nembak seseorang loh"ucap wina.

"Masa"ucapku pura-pura tidak tau.

"Tapi sayangnya bukan deris yang menembaknya"ucap wina sedikit sedih mungkin iba dengan cewek itu.

Aku melotot mendengarkan ucapan wina.

"M-maksudnya apa?"tanyaku gugup.

"Gini aku tau dari riki kalau deris menembak cewek tapi bukan deris yang menyatakannya tapi malah riki dan kawan-kawannya yang membuat surat itu"ucap panjang wina.

Degg.

Ucapan itu seakan belati yang menancap hatiku.

Sakit

Kecewa

Bodoh

Itu yang mewakili perasaanku saat ini rasanya aku ingin berteriak menangia dan menyesali semuanya.

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang