Deg-degan gak?
Komen yang panas dong 💥
🌵🌵🌵
Hari sakral pun tiba, acara suci demi menyempurnakan separuh agama diselenggarakan dengan syahdu. Tidak banyak tamu undangan yang datang, hanya tetangga, rekan, dan kerabat terdekat. Akad digelar di ruang privat hotel yang sudah dipesan. Seorang penghulu siap di tempat, beserta para saksi dan tamu yang duduk melingkari meja.
Mempelai pria dengan setelan putih siap menunggu mempelai wanita yang kini melangkah dengan anggun, didampingi sang mama dan bridesmaid yang membantu memegang gaun putihnya. Mempelai wanita duduk di sebelah mempelai pria dan berhadapan dengan si penghulu.
"Sudah siap?" tanya penghulu. Lelaki itu mengangguk dengan mantap, kemudian membalas uluran tangan penghulu yang berusia empatpuluh tahunan. "Saya nikahkan, David Addison bin almarhum Pandu Addison dengan Abigail Samantha binti Reno Fernandez, dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas 24 karat dan uang tunai sebesar sebelasjuta limaratus duapuluh duaribu rupiah."
David menarik napas panjang, memusatkan konsentrasinya dan mengikuti apa yang diucapkan penghulu. "Saya terima nikahnya, Abigail Samantha binti Reno Fernandez, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
"Sah?"
"Sah!"
"Alhamdulillah!"
Kini Samantha telah sah menjadi istri David. Ia mencium tangan suaminya, lalu David beralih mencium keningnya sebagai lambang rasa sayang satu sama lain.
Fina dan Reno menatap haru pada putrinya yang mulai hidup baru dan membangun bahtera rumah tangga dengan sang suami. Di belakang Fina, ada dua wanita tua berbisik-bisik. Fina merasa tidak nyaman, karena gunjingan mereka semakin terdengar tidak sopan.
"Jeng, denger-denger, anaknya Jeng Fina hamil di luar nikah," bisik Rita, wanita berperawakan kurus dengan sanggul dan make up menor.
Maya menanggapi dengan heran. "Ah, masa sih, Jeng?" tanyanya tak percaya, penampilannya yang glamour dengan jilbab dililitkan di leher, menampilkan kalung emas dan polesan make up tebal, membuatnya terlihat mencolok.
Fina berdeham, kemudian berbalik menatap keduanya. "Maaf ya, ibu-ibu. Kalau ingin bergosip, silakan di luar saja," ujarnya tegas, sontak keduanya terdiam. Reno memberi isyarat pada Fina untuk tidak melanjutkan permasalahan itu.
Kini, sesi foto dimulai. David dan Samantha berdiri berdampingan, dengan menunjukkan dua buku nikah dan cincin yang melingkar di jari manis masing-masing. Senyum manis tersungging di bibir mereka saat juru foto mengabadikan momen itu.
Usai sudah acara akad tersebut, dilanjutkan acara selanjutnya yaitu resepsi. Mereka bergegas ke ballroom utama yang mulai dipenuhi para tamu. Pesta pernikahan dirayakan dengan meriah, didatangi oleh teman, kerabat dan rekan bisnis. Pernikahan dengan konsep standing party itu, membebaskan seluruh tamu mencicipi hidangan yang disediakan, sembari menunggu giliran untuk berfoto bersama mempelai.
Di pelaminan, David dan Samantha sibuk meladeni tamu yang bersalaman dan berfoto dengan mereka. Senyum tak pernah pudar menghiasi bibir keduanya, meski Samantha mulai lelah, karena persiapan pernikahan sejak pagi buta dan siang ini acara masih terus berlanjut.
Di sisi kanan, ada Ari dan Nisya, sebagai wakil David. Sementara di sisi kiri, Reno dan Fina duduk berdampingan. Mereka berempat sangat berkharisma dengan setelan pernikahan yang dikenakan.
Rombongan The Monsters and The Angels yang hadir pun ricuh, saling terbahak sembari bernostalgia masa putih abu-abu. Awan dan Senja sibuk menyantap semua makanan, hingga mulut mereka belepotan. Rajendra dan Romeo sibuk bertukar cerita, karena keduanya telah lama tidak bersua.
Di sisi lain, Qiana, Vanilla, Shanum dan Jazzila bercengkerama sembari menikmati ice chocolate dan infused water, serta makanan ringan untuk mengisi perut mereka.
Suasana riuh, membuat pesta semakin semarak. Diiringi lantunan musik dari group band yang disewa, dan event organizer yang cukup profesional meng-handle acara tersebut.
Giska, Sekar, Rio dan Bram maju ke pelaminan dan mengucap selamat pada David dan Samantha. Giska menangis haru, karena lelaki yang selama ini kerap mengganggunya, akhirnya berstatus sebagai suami.
Selanjutnya, The Monsters and The Angels maju ke pelaminan saat dipanggil master of ceremony; pria bertubuh gempal dengan kacamata bundar dan wanita berperawakan tinggi langsing dengan balutan dress pink.
Rajendra, Awan, Senja dan Romeo, berposisi di sebelah kiri Samantha, sementara Vanilla, Shanum, Qiana dan Jazzila di sebelah kanan David. Mereka terlihat bahagia merayakan hari bahagia Samantha.
"Selamat, Sam!" ucap mereka berbarengan. "Thanks, buruan nyusul, ya!" jawab Samantha sambil tersenyum manis.
Rajendra menepuk pundak David, ditatapnya cowok itu dengan intens. "Jagain Sam, dia orang yang kita sayang."
"Pasti, bro," jawab David sambil menjabat tangan Rajendra.
Personil The Angels mencium Samantha, ikut merasa bahagia atas pernikahan sahabat mereka. Di sisi lain, mereka juga terharu, karena sampai saat ini Samantha sudah cukup tanggung menghadapi berbagai cobaan.
Tangis Qiana dan Vanilla pecah. Mereka terus menguatkan Samantha untuk tetap tegar dalam kondisi apa pun. Jazzila dan Shanum memberi nasihat hidup pada Samantha, intinya; bagaimana menjadi istri yang baik dan berbakti pada suami.
"Selamat menempuh hidup baru, Sam. Semoga lo bahagia sama David." Vanilla mengusap tangan Samantha dengan sorot haru. Ia yang selama ini sebagai saksi naik turunnya hubungan Samantha dan Sadewa. "Masa lalu gak bisa lo lupain, memori yang pernah kalian miliki pun gak bisa lo hapus. Bagaimana pun, Dewa pernah mengisi hati lo. Percaya, Tuhan memilih jalan ini, karena emang yang terbaik buat lo."
🌵🌵🌵
Huwaaa!!
Mari kita ucapkan selamat untuk Samantha!! 😎
Kalian bahagia atau sedih nih, lihat Samantha menikah sama David? :)
🌵🌵🌵
Published : 11 Mei 2020
🌵🌵🌵
Thank you for reading.
Don't forget to read another series of this story :
1. Qiana authoreceh
2. Vanilla blekaffe
3. Shanum cesnutboy
4. Jazzila seriyanizefanya
🌵🌵🌵
Please,
leave vote and comment too.
Love
Max
KAMU SEDANG MEMBACA
TAS [2] - Samantha [Completed] - Sequel Of Sadewa
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA] Baca Sadewa lebih dulu!! Genre: Romance - Dewasa | 21+ • The Angels Series • "Sam, gue minta maaf." "Berapa kali lo bahas ini dan berapa kali lo minta maaf? Kalo lo sayang sama gue, biarin gue memilih tanpa ada batasan dari lo...