fourth : miss

10K 1.3K 20
                                    

DISSAPOINTED

.

Anak itu hanya diam, menatap semua mainannya tanpa minat sama sekali.

Sekarang hari Minggu, harusnya dia menghabiskan waktu dengan kedua orang tuanya ke taman bermain atau piknik. Itu hanya keinginan yang dia bayangkan, tapi jelas kedua orang tuanya sulit untuk merealisasikannya.

Namanya, Lee Donghyuck. Di komplek terkenal dengan nama Haechan, bocah yang kerap kali bermain bola seorang diri sampai mengenai jendela rumah saudaranya yang lain.

Haechan tinggal di perumahan keluarganya, The Jung Residents. Isinya hanya rumah rumah besar bergaya Holland di kawasan yang rindang.

Tapi Haechan nggak punya teman atau saudara untuk diajak bermain, semenjak sepupu kesayangannya menghilang bak ditelan bumi kehidupan Haechan juga ikut berubah drastis.

"Tuan muda, ingin makan siang sekarang?"

Haechan menggeleng. "Enggak mau, gak laper." jawabnya lesu.

Bibi Park menghela nafas. "Tuan, ini sudah masuk jam dua siang tapi tuan muda belum juga menyentuh makanan di dapur." ucap Bibi Park.

"Nggak! Haechan gak mau!" rengeknya kemudian berlari keluar kamar yang membuat bibi Park panik.

Kakinya melangkah keluar dari rumah, menatap perumahan ini yang begitu sepi.

"Loh, dek Haechan?"

"Apa, om?" ketus Haechan cuek.

Taeyong berdecak. "Kamu mau kemana? Mau main sama siapa?" tanya pria itu.

"Enggak tahu, Haechan gak punya temen disini." jawab anak itu sedih.

"Bunda sama ayah kemana? Kok kamu sendiri dirumah?" Taeyong bertanya.

"Kerja katanya, males ah! Om ajak Haechan main kek!" pinta Haechan merajuk sambil menarik ujung lengan baju Taeyong yang panjang.

"Dih, mau main kemana? Orang om cuman mau ke minimarket depan."

Mendengar kata minimarket membuat mata Haechan seketika berbinar. "Om! Ikut! Naik vespa ya!!" Haechan terus merajuk.

Taeyong menolak. "Enggak, ya. Nanti om bangkrut bawa kamu kesana." tolaknya cepat dan segera mengambil motor ke dalam garasi.

"Ih, tenang aja! Om nanti minta ganti ke ayah aja! Uang ayah banyak kok! Bisa dipake buat om nikah!" cibir Haechan yang membuat Taeyong mendengus kesal.

Alhasil, Taeyong membawa Haechan ke minimarket. Dengan Haechan yang duduk didepan Taeyong, berdiri sambil membuka mulutnya katanya makan angin, tapi entahlah gimana Haechan saja.

Sampai di minimarket yang Taeyong maksud, dua duanya turun. Haechan dengan semangat langsung mengambil keranjang kecil seraya dia yang memimpin kegiatan ini sekarang.

Taeyong mengekor, sesekali mengambil beberapa bahan juga barang yang dia perlukan dirumah nanti. Beda dengan Haechan yang hampir memasukkan semua jenis coklat ke dalam keranjang jika Taeyong nggak mencegahnya.

dissapointed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang