dissapointed

twenty one : dream

DISSAPOINTED

..

Semua yang Jeno lihat disini begitu indah, dia nggak tahu pasti ini dimana tapi disini penuh dengan cahaya putih yang anehnya nggak membuat matanya perih.

Jeno juga lupa terakhir kali dia menggunakan baju apa tapi sekarang dia memakai baju serba putih.

Matanya menangkap pemandangan yang nggak bakal bisa dia temuin di Bumi. Pemandangan yang beberapa orang tertentu bisa melihatnya.

"Yuno.."

"Kok kamu disini.. Nak?"

Jeno yang awalnya terduduk diatas rerumputan hijau sambil menatap ke arah langit itu menolehkan kepalanya ke samping.

Betapa terkejutnya dia ketika melihat wanita paruh baya yang terlihat cantik dengan gaun putih bersih berdiri nggak jauh darisana.

Anak itu berdiri, berniat untuk menghampiri.

"Oma??"

"Oma kok kita bisa ketemu.."

Wanita tua itu tersenyum. "Harusnya oma yang nanya ke Yuno.. Kamu ngapain disini nak?"

Jeno menggeleng, memperhatikan kedua telapak tangannya yang menjadi tembus pandang.

"Oma.."

"Yuno dimana?"

"Yuno di alam, oma. Kamu nggak harusnya ada disini, sayang.."

"Tapi k-kenapa.."

Hampir Jeno menangis kencang disana, wanita tua itu langsung merengkuh tubuh cucu pertamanya yang terlihat begitu rapuh di matanya.

Tangannya mengelus surai Jeno yang begitu lembut sambil mengecup puncak kepala anak itu berkali kali.

"Yuno kenapa?"

"Aku dikejar, oma.. Yuno dikejar orang -i-itu.." suara Jeno semakin bergetar terdengar ketakutan darisana.

"Tapi Yuno berhasil lari?"

Jeno mengangguk lemas. "Yuno merasa bersalah udah buat mommy dan daddy sedih sekarang.."

"Sakit ya?" tanya wanita tua itu lembut.

"That's hurt.. i can't hold it again.." lirih Jeno dan berakhir menangis dalam pelukannya.

"Kenapa Yuno nggak bilang ke mommy dan daddy?"

Anak itu menggeleng sambil mengusap kedua matanya. "Yu-yuno nggak berani."

"Oma.. Yuno takut.."

"Yuno takut sama orang itu.."

"Dia bilang kalau Yuno itu bukan anak mommy dan daddy.."

"Dia bilang Yuno itu kesalahan, oma.."

Lagi, Jeno menangis kembali.