DISSAPOINTED
.
Jaehyun langsung masuk ke dalam mobil dan berniat mengikuti kemana mobil Rose melaju.
Bagai dikejar setan, Jaehyun mengemudikan mobilnya seperti orang yang hilang akal.
Malah jika dia telat mengerem saja mobilnya bisa menghantam mobil lain yang ada didepannya.
Didalam mobil, Rose menjalankan mobil sambil menangis. Masih sangat terkejut dengan apa yang terjadi hari ini, apa yang dia lihat malam ini.
Semuanya memang serba mengejutkan, sama seperti ketika matanya menemukan skateboard Jeno yang terbelah dua ditengah jalan.
Di malam yang dingin karena hujan turun hidup Rose seketika runtuh.
Mobilnya dia parkirkan asal dan segera berlari melewati kerumunan pejalan kaki yang sedang melihat apa yang terjadi.
Nggak,
Ini nggak mungkin.
"JENO!"
Malam ini, dibawah hujan yang lebat. Kehidupan Rose runtuh seketika.
Bukan hanya kehidupan Rose.
Tapi Jaehyun juga,
Tubuhnya seperti ditancap oleh pedang dari dua arah yang berlawanan. Rasa sesak itu langsung mengisi dadanya dan benaknya yang mulai memutar memori kelam di masa lalu.
Jeno.
Anak itu-
"JENO!" teriak Rose kencang dengan air mata yang jatuh sangat deras berusaha menerobos pria pria berseragam yang sedang menahannya kuat kuat.
Tubuh Jeno yang terlihat sudah sangat mengenaskan dengan seragam yang berlumunan darah.
Diangkat dengan brankar dan dimasukkan ke dalam ambulan dan ambulan itu pergi.
"EXCUSE ME! HE'S MY SON! LET ME SEE!" teriak Rose yang masih melawan pria berbadan besar itu.
"Amsterdam Hospital, you can go there!"
Mendengar itu Rose kembali masuk ke dalam mobilnya. Berharap bahwa kondisi anaknya baik baik saja.
Jaehyun mengejar mobil Rose walaupun rasanya sekarang dia ingin menangis kencang di leher wanita itu.
Menumpahkan seluruh keluh kesahnya apalagi tragedi yang terjadi hari ini.
Ini pertemuan mereka setelah tujuh tahun,
Tapi mereka malah dihadiahkan tragedi buruk dari sang Maha Kuasa.
Rose memarkirkan mobilnya bersamaan dengan Jeno yang masuk ke ruang gawat darurat.
Tubunya penuh darah dan wajahnya pucat pasi, alat bantu pernapasan itu kembali terpasang setelah sekian lama nggak dia lihat samasekali.
Nangisnya semakin pecah kala tubuh anaknya melewati dirinya. Rose dapat melihat dengan jelas bagaimana kondisi Jeno sekarang.
Mengenaskan.
"Jeno! Jeno! Wake up! I'm here dear! Jeno kamu harus bangun!" ucap Rose sambil menggam erat tangan Jeno.
Brankar itu terus berjalan sampai akhirnya seorang perawat menyuruh Rose untuk menunggu diluar.
"Let me in, please.."
"Sorry.." perawat itu tersenyum tipis dan menepuk pundak Rose sebelum akhirnya menutup pintu ruang gawat darurat.
Tubuhnya langsung merosot jatuh, Rose memeluk lutunya erat. Menangis kencang disana sambil menahan dadanya yang begitu sesak sekarang.
Dada Jeno sakit..
Mommy Jeno nggak tahu bisa temenin mommy sampai kapan..
Mommy Jeno mau temenin mommy sampai ketemu daddy lagi, tapi Jeno belum tentu bisa..
Mommy.. Jeno minta maaf.
Tapi ketika lengan itu menarik tubuhnya ke dalam sebuah pelukan hangat. Rose sama sekali nggak bisa berontak, semua tenaganya sudah terkuras habis.
Yang dia lakukan hanya bisa menangis sekarang.
"Stt.. You're not alone, i'm here. I'm back my little lily.."
Diatas kursi besar, wanita yang terlihat menor dengan dandanannya itu tersenyum puas melihat foto yang anak buahnya berikan.
Dia melempar amplop tebal ke salah satu pria berpakaian serba hitam. Dan pria itu langsung menerimanya dengan senyum lebar.
"Kerjamu bagus."
Disana, Koo Junhoe tertawa miring menyuruh pria itu keluar dari ruangan. Dan yang tersisa hanya dirinya dan wanita itu.
"Memang wanita gila."
Wanita itu mendengus kecil. "Dan terimakasih lagi atas bantuannya tuan, Koo Junhoe. "
"Sungguh, aku kira trauma nya sudah hilang tapi nyatanya masih ada." Junhoe berdecih.
"Tapi kau dapat dengan mudah membuatnya celaka."
"Anak itu akhirnya celaka." ucapnya sambil tersenyum miring melihat foto tersebut.
"Tapi ini baru awalan, kamu harus ingat." tegur Junhoe.
Wanita itu mengangguk. "Aku tahu."
"I find your family, Jung Yoon Oh."
Siapa yang ngejar Jeno selama ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
dissapointed
Short Story꒰ ft. 이제노 . ❛no-daddy, it's not about an apology, but a heart that's already damaged her trust will be hard to come back like all. I am disappointed.❜ cr. 2020