DISSAPOINTED
.
[sorry for typo's]
Jaehyun dengan stelan jas hitam mahal itu duduk di salah satu kursi sambil menyesap sedikit vodkanya. Nggak, dia nggak mau mabuk buat sekarang.
Menunggu seseorang yang menjadi tamu nya di restoran yang sudah dia sewa satu hari yang lalu.
Rencana pria itu akan dimulai.
Dia mengulas senyum ketika seorang wanita cantik dengan tatapan tajam itu memasuki restoran dengan gaun merah terangnya yang terlihat elegan, tapi bagi Jaehyun nggak.
"Selamat malam, Yoon Oh?" sapa wanita itu tersenyum manis sembari menarik kursi.
Jaehyun mengangguk. "Jangan terlalu kaku, kita disini bukan bertemu sebagai client atau kolega."
Jiho ikut mengangguk sambil tersenyum anggun, melihatnya saja Jaehyun bisa menebak kalau wanita itu tengah membayangkan yang tidak tidak.
"Pesan apa yang kamu mau." suruh Jaehyun dengan senyum lebar, membuat Jiho meleleh di tempat.
"Baiklah, Yoon Oh."
Writer datang dan menulis semua pesanan mereka, Jiho belum curiga sama sekali tentang maksud Jaehyun mengajaknya makan malam sekarang.
"Harusnya kamu sadar dari dulu, Yoon Oh." katanya sambil ikut menyicipi vodka yang tersedia.
Jaehyun terkekeh pelan. "Harusnya.. Ya?"
Jiho mengangguk. "Harusnya dari dulu juga kamu sadar aku lebih baik dari dia." ucapnya percaya diri.
Tahan.
Jaehyun tahan, dia perempuan.
Nggak mungkin rasanya Jaehyun melayangkan satu pukulan tepat di pipi wanita itu. Tapi, Jaehyun bisa membuat itu terjadi.
"Oh.. Ya? Kok saya bisa nggak sadar?" tanya Jaehyun berakting.
Jiho tertawa remeh. "Karena matamu tertutupi oleh gadis itu."
"Siapa?"
"Park Chaeyoung, si lugu dan anak pemasaran di hima dulu." jelas wanita itu.
"Yang mengambilmu dariku, ngomong ngomong.. Bagaimana keluarga kalian?" tanya Jiho sambil tersenyum licik.
Jaehyun tersenyum lebar. "Keluargaku sangat baik sekarang." ungkap Jaehyun senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
dissapointed
Short Story꒰ ft. 이제노 . ❛no-daddy, it's not about an apology, but a heart that's already damaged her trust will be hard to come back like all. I am disappointed.❜ cr. 2020