thirteenth : melbourne

7.8K 1.1K 34
                                    

DISSAPOINTED


..

Amsterdam, 7th January.

Tahun baru.

Awal baru.

Kehidupan baru.

Dan, lembaran baru.

Mungkin itu yang Rose pikirkan ketika tahun baru datang, memulai segalanya tanpa memikirkan bagaimana masa lalu.

Jeno juga sudah mulai masuk sekolah seperti biasanya, Vernon yang terlihat kurang tidur akhir-akhir ini karena mengejar sidang tahun ini.

Juga, Henry. Pria itu semakin sehat semenjak putri sulungnya memutuskan tinggal di Aussie. Semua keluarganya ada, kecuali mendiang istrinya yang sudah tenang disana.

Jika dihitung, mungkin ini hari kedua Jeno bersekolah disini. Sekolah berbasis internasional dan menggunakan dua bahasa. Inggris dan Jerman.

"Ren! Warum schweigst du?" (kenapa kamu diam aja)

Renjun Park. Anak satu kelasnya yang baru masuk hari ini, ketika dia masuk Jeno tiba-tiba tertarik untuk berteman dengan anak itu.

Anak itu mengumpat kecil dalam hati, bahasa Jerman nya masih jauh dari kata baik dan kenapa bisa ayahnya mendaftarkannya kemari.

Renjun memejamkan matanya. "Tiān nǎ, tā zàicì shǐyòng déyǔ.." (astaga, dia menggunakan bahasa Jerman lagi) gumam Renjun.

"Nà yòu zěnyàng?" (emang kenapa?) samber Jeno mengernyit.

"

Wait.. You can another language?" tanya Renjun terkejut.

Jeno mengangguk. "Tinggal bilang kamu ingin bahasa apa, aku bakal bantu kamu."

"Wanna lunch together? If you Korean fellow i will use that language." kata Jeno.

"Hah? Mwo?"

"Hurry up, kita bisa late and nggak dapat kursi!" ajak Jeno dengan campuran Inggris dan Korea yang membuatnya berdecak kagum.

"Nama kamu siapa?"

Jeno menunjuk name tag nya di seragam. "Xaviera, call me Jeno."

"Okay, mari kita ke kantin!"

Renjun mengangguk kaku. Mengikuti Jeno dan berjalan beriringan dengan anak itu.

"Kenapa kamu diam aja?"

"No, aku gak apa-apa."

"Aku penasaran, kamu beneran orang Korea?" tanya Jeno sambil berjalan ke cafetaria. Soalnya muka Renjun kayak orang Cina, jadi dia ragu.

Renjun mendongak kemudian mengangguk semangat. "Iya, papa sama mama orang Korea. Cuman mama blasteran." ungkap Renjun.

Jeno mengangguk paham. "Oh.. Bahasa Korea kamu bagus. Dan.. Gimana dengan Seoul sekarang?"

"Hm?-kamu pernah tinggal disana?"

"Yes, but until me 3 year's old. After that i go to Amsterdam." jawab Jeno.

dissapointed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang