fourteenth : coffe and pajamas

7.6K 1.2K 50
                                    

DISSAPOINTED

..

D'Rose Histoire

Jaehyun masuk ke dalam cafe masih menggunakan pakaian kantor lengkap di malam hari. Mencari orang yang beberapa hari lalu membuat janji untuk bertemu disini.

Hitungan detik, Jaehyun langsung mendapati pria berjas abu-abu duduk dipinggir jendela dengan segelas kopi yang masih berasap di udara.

Melangkahkan kaki, walau rasa hatinya sudah mendadak cemas nggak kaharuan.

"John?"

Yang dipanggil menoleh, menyuruh Jaehyun duduk dihadapannya.

"Ada apa?"

"Lo nggak mau tahu tentang mereka?" celetuk Johnny tiba-tiba, mata Jaehyun membulat.

"Kasih tahu gue semuanya." pinta Jaehyun dengan nada dingin menusuk.

Johnny tersenyum tipis. "Nggak segampang itu, ntar lo malah nyakitin dia lagi." sarkasnya.

"John, bantu gue. Bantu gue untuk ketemu mereka lagi." Jaehyu memohon.

"Gue nggak bakal bantuin lo untuk kali ini." ungkap Johnny tegas.

Karena apa? Daridulu, Johnny selalu menjadi perantara antara mereka berdua. Apalagi Johnny itu adalah sahabat Rose dulu yang pastinya dekat dengan gadis itu.

"Berapa hari lagi lo di Amsterdam?"

"Lusa, gue pulang."

Johnny mengangguk. Menyimpan cangkur kopinya dan menatap Jaehyun intens.

"Habis itu, lo mau kemana? Langsung ke Seoul?" tanya Johnny.

Jaehyun menggeleng. "Gue bakal ke Melbourne." jawab Jaehyun mantap.

Johnny terbelalak. "So.. Lo udah ketemu mereka?"

"Nggak sengaja."

"Waktu mereka mau flight ke Melbourne, gue ketemu mereka."

"Samperin mereka Jaehyun."

Jaehyun mendongak. Kepalanya mengangguk yakin, sehabis masa kerjanya selesai di Amsterdam. Dia bakal mengambil cuti dan membiarkan Jung Kyuhyun mengambil alih untuk sementara.

"Gue bakal ketemu mereka, John. Janji gue nggak bakal gue ingkar lagi untuk ini."

Johnny nggak mau dulu percaya sama apa yang Jaehyun ucapkan, dia lebih memilih menunggu sampai waktu yang tepat itu datang.

Datang dan memihak kepada mereka bertiga.

"Kalo lo ketemu mereka lagi,"

"Tolong jangan ulangin kesalahan lo lagi, jangan sakitin mereka lagi.. Terutama keponakan pertama gue." sambung Johnny serius.

"Ini bukan kali pertama lo kayak gini. Bahkan terlalu sering kalo gue itung dari jaman kuliah."

"Tuman."

dissapointed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang