Hadiwijoyo Hermanto
Pagi itu Hadi memutuskan untuk sarapan bersama Bapak dan ibunya momen langka ini memang sengaja iya lakukan karena ia bahagia sudah mulai bisa memenangkan hati Ardiyanti. Pasalnya selama ini Hadi jarang sarapan dan lebih suka menikmati kopi dan gorengan di kantin SMA.
"Tumben Kamu ikut Bapak sarapan Hadi." tanya Bripka Hermanto yang sudah rapi dengan seragam kebanggaanya itu.
"Bapak kayak ndak pernah muda saja." jawab Hadi tersenyum malu.
"Lagi kasmaran rupanya putra ibuk." susul Ambarwati membawakan buah dari dapur.
Tak lama Hp Hadi berdering. Yang tak lain WA dari calon istrinya.
Ardiyan :
Pak hari ini saya nebeng bapak. Ayah berangkat lebih awal karena ada sosialisasi ke SMP bersama osis. Motorku di pakai Bunda karena motor Yang satunya mogok.
Pak Hadi :
Iya, 5 menit lagi jalan
Ardiyan :
Gapakai lama,, kelamaan aku selingkuh.
Pesan terakhir hanya dilihat oleh Hadi. Setelah ia siap ia langsung meluncur ke kediaman calon istrinya itu.
Ardiyanti Trimuji
Ardiyanti menunggu di teras rumahnya yang dihiasi ukiran jawa dan berwarna hijau itu. Tak lama datang calon imamnya menaiki motor maestro kesayanganya yang tak lain Astrea 70.
"Ojek express ini. Ga pakai lama sudah datang." ucap Ardiyan menggoda Hadi.
"iya lah, takut di sekingkuhin." jawab Hadi sedikit sinis.
Akhirnya keduanya berangkat. Sepanjang perjalanan mereka diam. Tak sengaja Hadi menerjang polisi tidur yang membuat tubuh bagian depan Ardiyanti bergesekan dengan punggung Hadi. Hadi hanya tertawa kecil.
"Kenapa pak? Merasa menang banyak?" Ardiyanti sangat ketus.
" bukan, hanya merasa beruntung sedikit mencicipi Bos Kimcil saja. Hahaha" Hadi tertawa lepas.
Baru Ardiyanti mengerti kenapa ada beberapa siswa wanita yang dekat denganya ternyata dia genit dan menyukai wanita yang centil.
"Bapak ini genit ya ternyata."
"saya hanya genit dengan wanita centil yang memulai. Saya selama ini cukup sering mendengar bahwa kamu wanita yang suka cari muka di depan dewan guru laki². Tak disangka ternyata penasaran saya terbayar kamu malah sebentar lagi jadi milik saya."
"jangan menilai saya dari cerita dewan guru pak. Saya melakukan itu karena saya hobi bikin masalah. Aslinya mana mungkin saya seberani genit seperti itu."
" iya - iya jangan genit. Genit boleh kalau sama saya saja. Hehehe"
Perbincangan mereka terputus hingga tiba di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Matematic Imamku
Ficção AdolescentePernikahan semasa SMA memang jarang terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi. Hal itu pula yang di fikirkan oleh Ardiyanti. Namun opini itu berubah ketika dirinya masuk ke kehidupan pernikahan dengan Guru SMAnya. Awas Hati...
