Awas Adegan🔞🔞 Dibawah umur mundur, Dilarang Baper. Ga suka? Tinggalkan halaman😊😊
Acara resepsi berakhir, selesai mandi Hadi menghampiri sang istri yang sudah rebahan dengan memainkan ponselnya.
"Dek? Capek ya?" Hadi berada disamping Ardiyanti dengan bersandar di kepala Ranjang.
"Iya lumayan sih Mas. Tapi capekku hilang saat mencium bau segar melati dikamarku ini." Ardiyanti menikmati suasana kamarnya yang dihiasi bunga melati.
"Hehehe. Aku kira gak capek karena..." Hadi tak melanjutkan ucapannya.
"Hehehe. Apa Hayo mas." Ardiyanti memahami maksud sang suami.
"Ayolah dek." Hadi mendekatkan wajahnya ke Ardiyan. Kini wajah mereka hanya berjarak 1 cm. Dan "Clupp" untuk pertama kalinya sejak resmi menikah mereka baru berciuman bibir. Selama ini mereka hanya berciuman pipi dan pelukan biasa. Ardiyanti nampak menikmati moment itu. Meskipun jantungannya berdebar kencang karen itu hal pertama kali yang ia lakukan.
"Eehmm, mas.. Aku ga bisa nafas. ehhmm." Ardiyanti terengah- engah sembari melepas ciumannya.
"Gimana? Enak kan? Hehehe." Hadi tersenyum nakal.
"Apaan sih. " Ardiyanti berusaha turun dari ranjang tetapi di tahan Hadi.
"Yuk, sekarang saja." Tanpa menunggu persetujuan dari istrinya Hadi merebahkan tubuh Ardiyanti. Dan sekarang dia memberanikan diri membuka seluruh Pakaian Ardiyan.
"Tahan ya sayang ini sakit." Hadi memulai aktivitasnya.
Ardiyanti menitihkan airmatanya. Kini ia telah menjadi istri seutuhnya. Malam itu keduanya melaksanakan kewajiban mereka sebagai suami istri.Pagi itu hawa dingin menyelimuti keduanya. Suasana langit sedang mendung. Hadi dan Ardiyanti masih terlelap.
"Tokk.. Tokk.. Tok.. Ar, ayo bangun sarapan." panggil sang Bunda mengetuk pintu. Tak sengaja pintu kamar mereka terbuka rupanya mereka lupa menguncinya.
"Astaghfirrullah." Tristiana hanya tersenyum menyaksikan Putri dan menantunya yang terlelap berpelukan didalam selimut.
"Mana Anak - anak?" Tanya Mujiyono.
"Kau ini, seperti tidak pernah muda saja." Tristiana tersenyum sembari menyiapkan sarapan.
Trsitiana menceritakan kepada suaminya apa yang ia lihat pagi ini.Tak lama kemudian Hadi dan Ardiyanti turun.
"Wah, sudah bangun. Apa ndak lelah." Goda Mujiyono.
"Hehhe. Ayah ini apaan to." Hadi tersenyum malu.
"Kamu rencana habis ini bagaimana Ar?" Tanya Mujiyono pada sang putri.
"Mungkin aku akan melanjutkan Studi di Fakultas Teknik Informatika."
"Kalau begitu ambil saja UT(Universitas Terbuka)." Usul Hadi.
"Tidak, sejak awal SMA aku menginginkan kuliah di Kota." Ardiyan bersikukuh.
"Baiklah, apapun itu aku mendukungmu. Besok senin aku akan mengantarmu mendaftar." Hadi mengusap rambut istrinya.Maaf ya kalo ceritanya jelek. Jangan buly mimin yak😜😜
#like, coment, dan bagikan ya gaes😘
Happy Reading😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Matematic Imamku
Fiksi RemajaPernikahan semasa SMA memang jarang terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi. Hal itu pula yang di fikirkan oleh Ardiyanti. Namun opini itu berubah ketika dirinya masuk ke kehidupan pernikahan dengan Guru SMAnya. Awas Hati...