Kelulusan

357 4 0
                                    

   Setelah melewati UN akhirnya kelas XII SMA Kartini mengadakan acara kelulusan. Banyak siswa kelas XII yang memakai kebaya dan jas hitam.
"Wahh,, gak terasa hari ini kita lulus ya. Dan hari ini juga hari terakhir kita bertemu." ucap Azizah bersedih.
"Udah ga usah sedih kan kita bisa ketemu kapan pun." Ardiyanti memeluk ketiga sahabatnya itu.
"Stop deh jangan mellow nanti make up kita rusak. Hehehe." Tambah Febi.
"iya kebayaku lusuh nih." Putri melepaskan pelukan mereka.

  Tibalah saatnya pemakaian samir dan pemberian Ijazah. Saat sedang berdiri di barisan kelas Ardiyan tersipu malu karena Hadi yang terus diam - diam memperhatikannya. Kebetulan pakaian mereka juga serasi. Hadi mengenakan kemeja pink dan Ardiyan mengenakan kebaya merah. Selesai acara pemakaian samir, masuk acara foto bersama masing - masing kelas. Hadi kebetulan diminta kepsek untuk menjadi Fotografer. Ardiyan justru salah fokus karena suaminya yang tersenyum tipis kepadanya.
"Udah deh, gak usah salting. Fokus napa." Goda Febi.
"Ssttt.. Berisik deh kalian." sahut Putri.
Selesai berfoto acara di tutup dan seluruh siswa berhamburan ada yang langsung pulang, ada yang membawa kamera digital sendiri dan berfoto bersama, ada yang melakukan pemotretan di luar sekolah. 4 serangkai itu juga tak tertinggal mereka menyewa kamera adik kelas mereka dan meminta untuk di potret bersama bapak ibu dewan guru dan teman - teman yang lain.
"Buk, minta foto bersama dong." Ardiyan memohon pada bu Nurul guru inspirasinya menyukai dunia komputer.
"hehehe, iya nduk." Bu Nurul merapatkan posisi mereka.
Saat sedang berfoto bersama bapak ibu guru. Hadi sengaja berdiri di pintu kantor guru. Ardiyan yang ingin berfoto bersamanya malu untuk mengutarakannya. Menyadari hal itu putri memanggil pak Hadi.
"permisi pak, minta foto bersama."
"Foto? Emm. Baiklah."
Kini putri menarik tangan Ardiyan sehingga mereka berfoto bertiga. Tetapi setelah itu putri menjauh sehingga mereka berfoto berdua. Sayangnye ekspresi Ardiyan terlihat kaku sehingga hasilnya agak jelek.
"Arlia tolong ambilkan bunga fanel di meja saya." perintah Hadi keteman satu kelas Ardiyan yang berada di depan kantor guru.
"Baik, pak."

  Tak lama kemudian Arlia kembali dengan membawa bunga fanel berwarna kuning dan merah berlatarkan fanel hitam.
"Ini buat kamu, selamat ya. Ditingkatkan prestasinya." Hadi mengulurkan bunga itu ke Ardiyan dengan tersenyum cuek.
"Terima kasih pak." Jawab Ardiyan canggung.
Hal itu menarik perhatian siswa dan dewan guru disekitar mereka. Setelah puas berfoto semua siswa mulai menghilang satu persatu. Posisi sekolah yang sepi membuat Ardiyan memberanikan diri selfie dengan Hadi yang sedari tadi memperhatikan dia dari belakang.
Setelah kondisi di rasa aman akhirnya mereka pulang bersama dengan berboncengan.

Sudah hampir selesai nih gaes. Yuk disimak. Maafkan mimin kalo membosankan yak😋😋

Awas dibawah umur🔞🔞

Like, coment, dan bagikan yak sayang😍😍😘😘😘

Teacher Matematic ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang