Senin pagi itu tepat 2 minggu setelah UAS kelas XII sudah memasuki Ujian sekolah. Berbeda dengan kelas X dan XII yang menjalain 12 bulan kelas XII hanya 8 bulan.
"Belajarnya ditingkatkan dek. Dan jangan lupa sholat. Semangat ya untuk ujiannya." Ujar Hadi saat Ardiyan mencium tangan sang suami di parkiran guru.
"Siap pak. Makasih semangatnya. Assalamualaikum." ucap Ardiyan meninggalkan Hadi. Dan menuju ruang ujian.
"Waalaikumsalam."
"Wah, makin hari makin mesra pak." Sindir bu Intan yang menbuatnya terkejut.
"Hehehe. Iya gimana buk. Kebawa suasana dirumah."
"Dirumah? Kalian kan belum menikah. Masa sudah serumah."
Mendengar ucapan bu Intan Hadi hanya tersenyum dan berjalan menuju kantor guru.Mapel ujian hari pertama dan jam pertama itu adalah Bahasa indonesia. Tak sengaja yang mengawasi ruang Ardiyan adalah bu Intan dan pak Santoso.
"Semuanya dikerjakan sendiri ketahuan nyontek lembar ujian kalian saya sobek!!" ancam Pak Santoso.
Semua mengerjakan dengan tenang, hingga jam selesai "Kkkrriiingg" tanda bell waktu habis.
Melihat Ardiyan di kelas sendirian tak sengaja Hadi yang berniat ke kantin mampir dan menemui istrinya yang sedang belajar itu.
"Bagaimana tadi? Lancar? Kamu tidak menyontek seperti sebelumnya kan?" Tanya Hadi beruntun.
"Aman Pak, lagi pula saya sudah janji sama Bapak untuk tidak menyontek." Ardiyan nyengir melihat suaminya itu.
"Hehehe.. Gemesin ya." Hadi mencubit pipi sang istri.
Sebelum ada yang melihat Hadi segera pergi untuk mengisi perutnya. Saat keluar dari kelas pak Hadi tak sengaja berpapasan dengan ketiga sahabat Ardiyan. Mereka bertiga langsung menunduk hormat dengan pak Hadi. Dan mereka saling melirik dan tersenyum.
"Wah, habis dapet vitamin nih. Pantes gak laper." Goda Putri.
"Iya dong. Emang kamu jomblo." Ardiyan menjawab dengan santai dan menebak mereka pasti bertemu suaminya di depan kelas.
Tak lama muncul Dewa dan Diah.
"ini dapet paket dari imammu. Hehehe." ledek Diah sembari menyerahkan 2 susu kotak strobery.
"Hadeh, dasar tuh orang. Makasih ya gaes."
"Yuhu." jawab Diah.Selesai Ujian sekolah karena pulang lebih awal Ardiyan dan Hadi memutuskan mampir makan di sebuah Cafe yang dulu menjadi saksi pertama kali mereka kencan.
"Mau makan apa dek?" Tanya sang suami.
"Ayam bakar aja mas. Minumnya es susu coklat yak." Jawab Ardiyan dengan manja.
"Minum susu terus dek nanti tambah gemuk loh." ledek Hadi.
"Biarlah mas. Gemuk kan cabhi." Ardiyan manyun mendengar ledekan sang suami.
"Iya biar empuk di cium ya sayang." Hadi langsung mendaratkan ciuman dipipi Ardiyan.Malam itu sehabis mereka sholat i'sya keduanya langsung rebahan di ranjang tanpa makan malam. Namun justru hal itu di dukung oleh Mujiyono dan Tristiana karena mereka berharap segera menimang cucu.
"Dek bagaimana minggu depan setelah Ujian sekolah selesai kita tinggal di rumah Mas." Tanya Hadi dengan memeluk Ardiyan sembari menonton tv dikamar mereka.
"Lama ga mas? Aku takut tidak betah. Hehehe." Ardiyan menjawab dengan melingkarkan tangany di perut sispek Hadi.
" ndak kok. Paling sampai Ujian Nasional. Nanti habis itu kita kembali kesini. Lagi pula kan 3 bulan lagi kamu sudah UN." Jawab Hadi dengan mengecup kepala Ardiyan.
"Baiklah mas, aku ikut."
"Alhamdulillah kalau kamu setuju, lagi pula anggap saja kita menikmati suasana baru. Karena kasihan ibu dia sendirian Bapak akan bertugas di luar pulau selama 3 bulan."
"Iya mas. Nanti kita izin sama Ayah dan Bunda."#Koreksi apabila typo yak. Dan maaf ceritanya membosankan🙏🙏
Mimin jangan dibuly baru belajar nulis😊😊 Ditunggu like dan comentnya😘😘
Awas 🔞🔞 dilarang Baper..
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Matematic Imamku
Fiksi RemajaPernikahan semasa SMA memang jarang terjadi di sekitar kita. Bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi. Hal itu pula yang di fikirkan oleh Ardiyanti. Namun opini itu berubah ketika dirinya masuk ke kehidupan pernikahan dengan Guru SMAnya. Awas Hati...