21

354 53 4
                                    

Papa sudah dua jam yang lalu berangkat naik travel car ke Bandung, Nicky pun telah pergi ke kantor mengendarai mobil mama berhubung si Beat sedang dipinjam sahabat, tinggallah Gia berselimut manja di dalam kamar.

Jangankan sekedar pergi ke toko, lampu tidur saja belum dimatikan. Korden yang masih tertutup, serta sang penghuni yang tidak berani mengaktifkan ponsel, benar-benar menggemaskan mama yang sibuk menggedor-gedor pintu.

"Kaakk... udah jam tujuh!"

Diam tanpa kata, Gia melirik sedikit ke arah getaran ponsel di samping bantal.

Emilio is calling.

"Kakak, kalau udah bangun cepetan mandi! Mama tunggu di meja makan!"

Kedua kali, panggilan itu datang lagi.

Hela napas Gia merangsek maju, menyuruhnya terduduk dan membuka selimut.

Jawab, nggak, jawab, nggak...

Kalau dijawab, mau ngomong apa?

Nggak dijawab, dikira masih marah.

Bagaimana ini?

"Giaaaa!"

"Iya, Mamaaa! Gia udah bangun!"

"Buruan! Di luar macet banget, nanti kamu telat buka toko!"

"Siap, Mamaaa!"

Ya sudah, jawab saja. Apa yang akan terjadi, terjadilah.

"Halo, Emil. Pagi."

"Morning, my princess. Udah shalat subuh?"

"Nggak, pas banget halangan hari pertama. Kamu?"

"Udah dong. Ini aku lagi di jalan mau ke kantor. Mandi gih, Yang, udah belum?"

Sayang, katanya...

Jadi aku masih dianggap 'sayang' olehnya?

"Gia, halo?"

"Hmm.. iya, bentar lagi aku mandi. Kamu hati-hati, kabarin kalau udah sampe."

Gia sengaja tidak memberi kesempatan bagi Emil untuk menjawab.

Masalahnya, degup jantung Gia tak berhenti berpacu di atas normal, bagaimana mungkin obrolan sederhana itu diteruskan?

"Bodo ah! Mending gue mandi!"

***

Emil
Bisa kita ketemu?
Okuzono Senopati
11.30

Kelsie K
Sure, certainly 🙂
Kangen?
Mau makan siang bareng?

Emil
Correct
Sekalian ngobrol penting sama kamu
Maaf mendadak

Kelsie K
It's fine
To the point banget
Lagi sibuk ya?

Emil
Lumayan
Thank you kel 🙂

***

"Hai, nunggu lama?"

"Baru aja kok. Duduk, Kel."

Kelsie dan Emil tertarik memilih menu makan siang apa untuk dinikmati bersama. Sesekali Kelsie mengingatkan Emil akan kesukaannya terhadap masakan Jepang.

"Saya pesan tori maze soba, hamburg oroshi ponzu, sama hot sencha." Ujar Emil kepada server yang melayani mereka. "Kamu, Kel?"

THE SAFEST PLACE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang