16

345 57 6
                                    

"Yakin mau ke acara pernikahan sohibnya Emil?"

Di ambang pintu kamar, Nicky memperhatikan Gia tengah berkaca. Membenahi rambut pasca dirapikan menggunakan hair iron, memoleskan salah satu dari koleksi lipstik di bibir, lalu memasang kalung perak berbentuk bulan sabit di leher cukup seksama.

Cantik nian adiknya.

"Kenapa sih tanya terus?" Decak Gia. "Abang tuh ada kali dari pagi sok kroscek, biar apa sih? Kan nggak sering juga Kakak keluar malem."

"Bukannya gitu. Malem Sabtu tuh macet lho, Kak. Kakak yakin bisa sampe sana naek busway lanjut ojol? Emil nggak bisa jemput ke rumah, kan?"

"Kalo khawatir, kenapa Abang nggak nganterin Kakak aja?" Tantang Gia. "Daripada sok protektif, nanya melulu, buset.. puyeng asli. Lagian ada motor, kenapa nggak dipake?"

Sebelum Nicky menjawab, mama lebih dulu melewati kamar si anak bungsu demi mengambil tumpukan pakaian kotor di dalam keranjang dekat sana.

"Abang kamu tuh punya firasat nggak enak, Gi. Sebenernya sih.. Mama juga. Kalau kamu nggak jadi pergi, gimana? Emil pasti mau terima, kan?"

"Bilang apa, Ma? Kakak udah terlanjur janji sama Emil kalau Kakak mau bersedia dateng ke acaranya Kak Cakra sama Nira."

"Elaahh.. kayak lu kenal pengantennya aja!" Sembur Nicky, dibalas dengan sabetan pasmina di tangan Gia.

"Berisik Abang, ih!"

"Mending Kakak temenin Abang makan martabak deh, buruan. Abang tunggu di bawah!" Titah Nicky. Suara langkah kakinya menuruni tangga sejenak mengganggu perasaan Gia.

Jika mama dan kakak sulung satu-satunya mengungkap kekhawatiran berlebih, jujur... ada ragu ikut terbersit menyalur dalam hati gadis berkebaya minty green itu.

Padahal hanya perayaan pernikahan sahabat kekasih semasa SMP, namun mengapa batin Gia sendiri teramuk bimbang?

"Aquilegiaaaa!"

"Sabar, Abang!"

Hhh... mau nggak mau turutin mereka, daripada gue kenapa-napa di jalan?

Emilio
Yang
Kabarin kalo udah OTW

My Aquilegia ❤
Emil
Maaf
Aku nggak bisa dateng
Mama sama bang nicky ngelarang

Emilio
HEH? KOK GITU?
Kenapa gi?
Bukannya kamu udah dibolehin?

My Aquilegia ❤
Aku juga nggak tahu mil
Aku bener2 minta maaf
Maafin aku ya mil?

Emilio
Ya udah sayang, nggak apa2
Kamu istirahat aja di rumah
Besok kita jalan ya?
Buat gantiin malam ini 😊

My Aquilegia ❤
Emiill T_T
Maafin mama sama bang nicky yaa
Maafin aku jugaaa T_T

Emilio
Udah nggak apa2
Aku bisa sendiri kok
Kasihan kamu juga kejauhan ke sini
Aku juga nggak bisa jemput kamu
Salam buat mama ya
Salam buat bang nicky juga

My Aquilegia ❤
Ok then
Sekali lagi aku minta maaf
Salam buat kak cakra & nira

Emilio
Iya sayang
❤ U giaku

"Alhamdulillah Ya Allah... untung dia nggak marah!"

***

Keputusan dalam benak Gia membulat. Tanpa bermaksud mengganti pakaian menjadi lebih kasual, Gia membalut kakinya dengan sepasang sepatu keds biasa, sambil membawa sling bag berisi dompet, ponsel, dan kunci kamar.

"Astaghfirullah.." ingin sekali Nicky mengelus dada mendapati rupa sang adik sedang mencium pipi mama. "Mana ada pembeli martabak kebayaan, hei?!"

"Udah sih, Nick, hargai dong adek kamu  yang udah capek-capek dandan. Cantik begini kok, sayang kan kalau dihapus? Bajunya juga cocok." Bela mama.

"Tapi, Ma.."

"Kakak sama Abang berangkat, Ma. Assalamu'alaikum." Pamit Gia setelah memakai helm dan membuka pintu pagar.

"Wa'alaikumsalam. Titip mie aceh goreng buat papa ya, Kak."

Percuma protes, hela napas Nicky terhembus sulit saat mama memelototinya.

"Abang pergi dulu, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Jangan ngebut-ngebut ya, Bang!" Pesan mama sebelum menutup pintu.

Di balik kebingungan Gia, terdapat alasan kuat mengenai kemauan mama dan Nicky mencegahnya pergi menepati janji Emil malam ini.

Dan mama sedang berusaha agar beliau dan Nicky mampu memberitahukan hal itu kepada Gia, suatu hari nanti... tanpa meninggalkan bekas luka.


***BERSAMBUNG***

Nickolai Danantri (Nicky)1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nickolai Danantri (Nicky)
1. Lulusan S1 Ilmu Perpustakaan UI
2. Menyukai martabak manis dan masakan mama

THE SAFEST PLACE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang