24

353 50 5
                                    

"Halo, sayang. Udah di mana?"

"Lagi di busway, Mil. Kamu udah sampe?"

"Baru jalan kok, nanti kamu langsung masuk ke dalam aja, semisal aku belom dateng."

"Tapi, aku nggak gitu familiar sama temen-temen kamu. Takut salah nyapa.."

"Udah, nggak apa-apa. Mereka ngenalin mukamu kok. Kasih tahu kalo kamu udah sampe ya, Gi."

"Iya, Mil, kamu hati-hati di jalan."

Reuni rerencangan SMPN 5 Bandung, kata Emil, penyebab Gia menyelesaikan pekerjaan di toko lebih cepat pada hari Sabtu siang. Lokasi pertemuan sendiri diadakan di Djournal Coffee, tempat Gia dulu sering menghabiskan waktu bersama Nicky, sebelum mereka disibukkan oleh aktivitas masing-masing.

Sepanjang menyusuri jalur bebas kendaraan bermotor dan melewati beberapa halte dari daerah Penjaringan ke Grogol, Gia hanya berpikir satu hal.

Gadis itu harus siap dikenalkan sebagai pendamping serius Emil, entah kapan akan terealisasi.

***

"Mbak Gia?"

Seorang wanita berkemeja terusan biru muda, terlihat menggendong seorang bayi perempuan yang cantik, menyapa Gia yang tampak berdiri menunggu di depan coffee shop waralaba tersebut.

"I-iya, saya sendiri. Kakak siapa?"

"Ooh, bener. Kenalin, saya Iche, istri Mas Kellan. Suami saya itu kakak kelas Emil waktu SMP. Kok malah berdiri aja di sini? Nunggu Emil, ya?"

"Salam kenal, Kak Iche. Hehe.. iya, Kak, saya nunggu Emil dulu. Nggak enak soalnya.."

"Duuh, apa deh kamu tuh pake nggak enak segala. Mending nunggu di dalem, sekalian kita pesen minum, dan kamu bisa kenalan sama lainnya."

Cukup sungkan Gia mengikuti langkah kaki wanita anggun bernama Iche itu. Gia merasa, pasti pasangan teman-teman Emil sangat berkelas dibanding dirinya.

Sesampai di sebuah meja dan kursi mengarah ke semi outdoor, Gia tersenyum menerima sambutan dari dua orang laki-laki serta seorang wanita tak kalah cantik, terlihat lebih muda darinya.

"Hai, Gia, masih inget siapa saya?"

Seorang lelaki berkaus hitam pendek pas badan menyalami Gia.

"Kak Cakra, atasan Mas Emil, kan?"

"Bener banget." Cakra menjentikkan jari senang. "Apa kabar, Gi?"

"Baik, Kak, Alhamdulillah."

"Saya Nira, Mbak Gia, istri Mas Cakra. Baru menikah tiga bulan yang lalu. Hehee.." ujar wanita muda di samping Cakra, menyulut teduh dalam diri Gia saat memandang wajahnya. "Panggil Nira aja ya, Mbak, di antara Mbak Gia sama Mbak Iche, saya paling muda soalnya."

"Oh, siap. Salam kenal juga, Nira." Gia terkekeh malu, mengulurkan tangannya pada satu lagi pria tak kalah tampan dan berkharisma.

"Saya Kellan, Gia, salam kenal. Yang digendong istri saya itu anak pertama kami, namanya Leisha."

Woah... tahukah mereka semua bahwa Gia menyukai bayi dan anak-anak? Maka tatkala wajah berbinar Gia menemukan Leisha melihat-lihat keadaan sekitar, tangan mungilnya lantas digenggam Gia lembut.

THE SAFEST PLACE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang