28

47.1K 2.2K 136
                                    

Happy reading 💖
Typo bertebaran

Jangan lupa V and c 😉

"Rambutnya itu harus rapih biar enak di lihatnya," kata Agam sambil menatap Agatha

"Hehehe tadi buru-buru banget takut telat," kata Agatha sambil cengengesan

"Sini gue rapihin," kata Agam

Mereka berdua bercanda bahkan Sesekali Agam tersenyum pada Agatha yang terus mengoceh, kadang juga Agam menggenggam tangan Agatha, tanpa mereka sadari Seseorang terus memperhatikan mereka dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sakit banget, gue udah tahu gimana perasaan Lo saat gue yang ada di samping Agam," kata Naila sambil menyeka air matanya yang mengalir

"Gue gak boleh suka sama Agam, gue gak mau wanita seperti Agatha sakit hati, satu-satunya cara adalah dengan pergi meninggalkan semua," gumam Naila sambil terus menatap Agatha dan Agam

"Eh, Naila udah dari tadi?" tanya Agatha

"Enggak, oh iya gue minta maaf yah gak bisa bareng sama kalian gue mau mampir dulu mau ambil barang," kata Naila sambil tersenyum

"Sekalian aja Nai," kata Agam

"Udah, gak apa-apa kok, kalian pergi aja," kata Naila sesekali tertawa

"Ya udah kita duluan yah," kata Agatha

"Iya, hati-hati," kata Naila

Setelah itu Agatha dan Agam berangkat ke sekolah berdua, Naila menghembuskan nafasnya gusar, Naila mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo,"

"...,"

"Tiket yang gue pesan udah ada?"

"..."

"Oke, gue tunggu di depan halte dekat sekolah gue,"

"...."

"Hm,"

Sambungan telepon terputus, lalu Naila bergegas ke halte dekat sekolahnya menggunakan sepeda merah jambunya.

Di tempat lain, Agatha sedang mengutak-atik isi mobil Agam, sesekali Agatha bertanya hal-hal yang menurut Agam tidak penting.

"Gam, ini apa?" tanya Agatha sambil memegang sebuah botol kecil yang berisikan benda-benda berbentuk bulat warna-warni

"Itu permen gue," kata Agam tanpa memandang Agatha

"Permen?? aku minta boleh?" tanya Agatha

"Enggak! lo gak boleh makan permen gue," ketus Agam sambil mengambil botol kecil itu dari tangan Agatha

"Kok gitu sih? :( Kan permen doang," kata Agatha cemberut

"B-bukan gitu, ini permen kesukaan gue, kalau Lo mau nanti gue beliin," kata Agam

"Tapi aku maunya punya kamu," kata Agatha

"Gak usah ngeyel Agatha!" kata Agam dingin dan menepikan mobilnya

"Agam, muka kamu pucat ini bukan yang pertama kalinya loh," kata Agatha sambil memegang wajah Agam

"Kamu gak lagi sakit kan?" tanya Agatha

"Enggak, gue kecapean," kata Agam mengalihkan pandangannya

"Serius? kamu gak nutup-nutupin sesuatu dari aku kan?" kata Agatha

Agam memejamkan matanya berusaha mati-matian agar emosinya tidak lepas di Agatha.

"Tha, Please gue capek jangan banyak tanya, oke?" kata Agam dingin

"Tapi aku khawatir sama kamu, apa kita ke RS aja? mau yah Gam," kata Agatha

"AGATHA STOP!" bentak Agam sambil memukul Stir mobilnya

Agatha tentu terkejut dengan bentakan Agam, tubuhnya seketika bergetar hatinya sakit bahkan matanya tak mampu membendung sebuah cairan bening.

"Aku cuman gak mau kamu kenapa-kenapa," kata Agatha lirih

"DENGAN LO YANG KAYAK GINI BIKIN GUE PUSING!" teriak Agam lagi Agatha hanya meremas roknya berusaha menahan isakannya

"Turun!" kata Agam dingin tanpa memandang Agatha

"TURUN GUE BILANG!" bentak Agam lagi

Mau tidak mau Agatha harus turun dari mobil Agam, Setelah itu Agam pergi meninggalkan Agatha di jalan sendirian.

"Kamu kenapa sih hiks hiks," kata Agatha

"Apa aku salah kalau khawatir sama kamu?" kata Agatha sambil menangis

"AAAAARRRRGH!" teriak Agatha

Agatha tak mampu menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini, ia juga tidak mengerti apa yang terjadi dengan kekasihnya, hatinya sakit, tapi Agatha tidak bisa berbuat apa-apa di saat Agam memarahinya.

"Aku harus berpikiran positif, mungkin aja Agam punya masalah," kata Agatha meyakinkan dirinya

"Sampai di sekolah aku harus minta maaf sama dia," kata Agatha mengusap air matanya

***

Bara berjalan keluar dari perpustakaan ekor matanya mendapat sosok wanita yang sedang melamun di halaman belakang sekolah.

Bara mencoba mendekati wanita itu dan ia melihat kalau wanita itu adalah Naila.

"Nai," panggil Bara sambil memegang pundak Naila

"Eh kenapa?" tanya Naila sedikit terkejut

"Lo kenapa di sini? dan apa ini? Paspor ke luar negeri? Lo mau pergi?" tanya Bara bertubi-tubi

Naila menunduk sambil tersenyum miris, ia bingung harus menceritakan semuanya atau tidak.

"Gue, terpaksa ngelakuin ini," kata Naila sambil memandang lurus ke depan

"Maksudnya? Lo kalau punya masalah cerita sama gue," kata Bara

"Gue suka sama Agam, gue gak tahu kenapa perasaan itu muncul tiba-tiba, padahal waktu Agam suka sama gue, gue marah banget gue kecewa banget sama dia dan Sekarang? gue dapat karma," kata Naila meneteskan air mata

"Jadi ini alasan Lo untuk pergi?" kata Bara

"Iya, gue gak mau hubungan mereka hancur kalau misalnya Agam tahu perasaan gue, gue juga gak mau nyiksa hati gue untuk tetap bertahan di sini," kata Naila

"Kita sama Nai," kata Bara membuat Naila bingung

"Maksud Lo?" tanya Naila

"Gue suka sama Agatha, bahkan sebelum Agatha pacaran sama Agam tapi, sayangnya Agatha cuman menganggap gue sebagai kakaknya, jadi mau gak mau gue hapus perasaan suka gue ke dia," kata Bara

"Lo gak usah pergi, Lo gak sendirian ada gue," kata Bara

"Tapi mungkin Lo kuat, tapi gue enggak, gue gak bisa bohong gue selalu sakit hati kalau lihat mereka berduaan," kata Naila

"Lo kuat, buktinya sampai saat ini Lo bisa tahan untuk tidak jujur ke Agam," kata Bara

"Kita sama-sama mencintai orang di waktu yang salah, cinta datang di waktu yang tidak tepat jadiiii," kata Bara menjeda kalimatnya

"Bantu gue lupain Agatha, gue bantu Lo lupain Agam," kata Bara

"Maksud Lo?" tanya Naila

"Kita pacaran," kata Bara

Bersambung...

AGAM(Squel Naura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang