47 (end)

86.4K 4.5K 458
                                    

Happy reading 💖
Typo bertebaran

Silahkan di Coment jika Ada Typo 😉

Hari ini menjadi hari yang sangat bersejarah bagi Agam dan yang lainnya, sebab hari ini adalah hari kelulusan bagi mereka semua.

"Akhirnya lulus jugaaa," kata William dengan bangga.

"Gimana Nilai kalian?" tanya Naila.

"Lumayan lah," kata Agam.

"Bara sama Agatha belum kelihatan yah?" tanya Almira.

"Eh itu dia, BARAAAAA," teriak William.

"WUHUUUUUU KITA LULUS GUYS," teriak Bara kegirangan.

"Nilai kamu gimana Gam?" tanya Agatha.

"Lumayan bagus, kalau Lo?" tanya Agam.

"Bagus dong hehehe," kata Agatha.

"Oh iya kalian mau lanjut kuliah gak?" tanya Naila.

"Gue sih pernah berpikir masuk kuliah cuman sekarang udah gak mau," kata Agam.

"Kenapa?" tanya mereka.

"Gue pengen kerja, cape belajar terus, kalau gue kerja gue bisa ngumpulin duit buat lamar Agatha," kata Agam sambil melirik Agatha.

Mereka semua tertawa, berbeda dengan Agatha dan Agam mereka sama-sama saling kontak mata seperti tidak ada yang ingin mengalah.

"Kalau gue sih keknya enggak ambil kuliah juga deh," kata Naila.

"Loh kenapa?" tanya Bara.

"Kalau Agam bantu Papah, Aku bisa bantu Mamah di toko," kata Naila.

"Ya kali Bar, anak kandung gak Kuliah Sedangkan anak angkat yang kuliah,"batin Naila.

"Gue ambil kuliah, tapi gak tau jurusan apa, masih bingung," kata Bara.

"Gue sama Deby ambil kebidanan," kata Almira.

"Kalau gue mau ambil Psikologi," kata William.

"Terus kalian  daftar di tempat yang sama atau berbeda?" tanya Agatha.

"Rencananya yang sama dulu mudah-mudahan bisa masuk, ya kalau enggak kita pisah tempat kuliahnya," kata Almira.

"Kalau Agatha? ambil kuliah juga gak?" tanya Bara.

Agatha terdiam di tempatnya, perkataan Ayahnya beberapa hari lalu kembali melintas di pikirannya.

"Tha, Lo baik-baik aja?" tanya Agam.

"Iya aku baik-baik aja kok," kata Agatha tersenyum.

Saat sedang berbincang para orang tua mereka datang dan memberikan semangat dengan anak-anak mereka.

"Ayah," kata Agatha memeluk Ayahnya.

"Agatha, selamat yah nak," kata Ayah Agatha.

"Makasih yah, bisa Agatha ngomong sama ayah berdua?" tanya Agatha.

"Ayo," kata Ayah Agatha.

"Em, guys aku pergi bentar yah," kata Agatha dan mereka mengangguk.

Sesampainya di parkiran sekolah, Agatha menatap Ayahnya dengan tatapan bingung, ia tidak tahu harus mengambil jalan yang mana.

"Agatha, bagaimana dengan tawaran ayah?" tanya Ayah Agatha.

"Agatha bingung yah, Agatha gak bisa milih," kata Agatha.

"Ayah tidak melarang kamu tetap di sini, cuma Ayah tidak enak hati sebab kamu sudah tinggal di rumah itu cukup lama dan tentunya merepotkan mereka, Ayah sudah tua Ayah ingin kamu bersama Ayah, cuman kamu yang Ayah punya Nak, Ayah juga gak mau pisahin kamu sama yang lain, tapi cuma ini satu-satunya cara biar cita-cita kamu, kamu selalu bilang ingin kuliah di sana dan Ayah mati-matian kerja ngumpulin uang buat biaya kita ke sana, kamu adalah harapan Ayah satu-satunya yang bisa membanggakan Ayah," kata Ayah Agatha membuat Agatha menangis.

AGAM(Squel Naura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang