Happy reading 💖
Typo bertebaranSilahkan di Coment jika ada typo 😉
"Gam, makasih yah kamu udah kasih aku kesempatan," kata Deby menyenderkan kepalanya di bahu Agam
"Iya," kata Agam sambil menatap jalan
Mereka berada di taman samping rumah Deby.
"Kamu udah makan?" tanya Deby
"Gue belum lapar," kata Agam sambil menatap Deby
"ARRRRGH! TUNGGU PEMBALASAN SAYA! HAHAHAHAHAHAHA," teriak seseorang dari dalam rumah Deby membuat Deby dan Agam terkejut
"Mamah," gumam Deby panik berlari masuk ke dalam rumah dan di susul oleh Agam
"TUNGGU PEMBALASAN SAYA! SAYA GAK AKAN BIARIN KALIAN BAHAGIA!" teriak Mamah Deby
"Maaaah, jangan gini lagi dong! Mamah sadaaaaaaaaar," kata Deby memeluk Mamahnya yang terus memberontak
"Gam, tolong ambilkan suntik sama obat yang ada di meja Mamah aku," kata Deby sambil menuju meja itu
"Yang ini?" tanya Agam
"Iya, tolong kamu suntik ke lengannya tapi masukin cairan yang di botol itu dulu," kata Deby
Agam melakukan sesuai dengan perkataan Deby, Agam masih terkejut dengan kejadian yang ia saksikan barusan.
Detik berikutnya Mamah Deby sudah tenang dan tertidur di pelukan Deby, lalu Agam membantu membaringkan tubuh Mamah Deby di tempat tidurnya.
"Mamah istirahat yah," kata Deby lalu mencium dahi Mamahnya
"Gam, kita ngobrol di luar yuk," kata Deby menuntun Agam keluar dari kamar
"Kamu udah tahu keadaan aku yang sebenarnya," kata Deby sambil tersenyum miris
"Mamah Lo kenapa?" tanya Agam berhati-hati
"Mamah gue depresi, yaah kalau kata dokter sih udah gila, itu semua karena masalalunya,"
"Semenjak gue lahir, gue belum pernah rasain kasih sayang seorang Mamah, makanya aku di sekolah urak-urakan hehe," kata Deby
"Mamah Lo depresi karena apa? terus Papah Lo kemana?" tanya Agam
"Mamah aku depresi karena laki-laki, dulu dia suka sama sahabatnya, tapi saat Mamah aku balik ke Indonesia laki-laki yang Mamah aku suka ternyata pacaran sama wanita lain, Papah aku, dia pergi ninggalin kita, dia udah gak sanggup ngurusin mamah, bayangin aja umur 5 tahun aku denger kata talak dari Papah aku,yaah emang sih aku belum tahu artinya apa tapi, setelah aku beranjak dewasa aku udah ngerti apa maksud dari kata itu," kata Deby tanpa sadar air matanya menetes
"Cuman aku sama pembantu aku yang ngurusin Mamah, aku rela Mamah nyakitin aku daripada harus masukin Mamah ke rumah sakit jiwa," kata Deby
"Gue turut prihatin sama keadaan Mamah Lo," kata Agam memeluk Deby
***
"Thaa udah dong jangan nangis," kata Naila terus menenangkan Agatha
Saat ini, Bara, Naila, Agatha, William dan Almira berada di kamar Agatha, sepulang sekolah Agatha terus menangis karena hal tadi.
"Thaa jangan cengeng ah! Lo harus kuat," kata Almira
"Emang ya! Cowok itu cuman bisa janji-janji, ucap kata-kata manis terus ujung-ujungnya apa? Bullshit!" kata Almira
"Ekhm," kata Bara
"Kok panas yah?," kata William
"Kenapa ha? emang bener kan!" kesel Almira
"Jangankan menang debat sama cewek, nawar baju di pasar aja gue kalah," kata William
"Thaa Lo gak mau cerita sama kita masalah kalian apa?" tanya Naila
"Waktu itu aku sempat bilang ke Agam, kok mukanya pucat? terus aku tanya ke dia, dia bilang kalau dia kecapean terus Waktu di mobil Agam aku dapat botol-botol kecil gitu isinya kaya obat warna-warni terus kata Agam itu permen," kata Agatha
"Jangan-jangan Agam Pake obat-obatan lagi?" kata William
"Hus! omongan Lo," kata Bara
"Mendingan kita cek ke kamarnya aja siapa tahu kan barangnya ada di sana, terus kita bawa ke RS minta di cek itu abat atau permen," kata Almira
"Bener, ayo!" kata Agatha
Mereka memutuskan ke kamar Agam dan memeriksa kamarnya sebelum Agam pulang ke rumah.
"NIH GUE DAPET!" teriak Almira kegirangan
"Bagus, ayo kita ke RS sekarang," kata Bara
Bersambung...
Karena banyak yang minta Double up makanya aku up lagi, gak tega buat kalian nunggu :'(.
Komen yang banyak yah biar aku makin semangat UPPP!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM(Squel Naura)
Teen Fiction" Gue gak bakalan lepasin sesuatu yang sangat berharga bagi gue, termasuk Lo" kata Agam