35

47.7K 2.1K 258
                                    

Happy reading 💖
Typo bertebaran

Silahkan di Coment jika ada typo 😉

"Agam... Agam ada di ruangan sebelah," kata Deby membuat mereka menegang seketika.

"Maksud Lo?" tanya Naila

Tanpa menjawab pertanyaan Naila Deby berjalan menuju ruangan Agam, mereka menatap sebuah pintu cokelat yang tertuliskan kamar anggrek 03.

Deby menarik nafasnya lalu menghembuskannya dengan kasar tangannya perlahan memutar kenop pintu itu dan saat terbuka, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Agam yang terbaring lemah dengan tubuh yang penuh alat-alat rumah sakit.

Agatha dan Naila tumbang seketika, lututnya tiba-tiba lemas bahkan lidahnya terasa keluh untuk sekedar berbicara.

"Ayo Tha, Nai Lo berdua harus kuat," kata Almira dengan suara lembutnya.

"A-agam," panggil Naila sambil menggenggam tangan Agam.

"Sebenarnya Lo itu kenapa sih Gam? Apa yang sebenarnya terjadi sama Lo," kata Naila sambil menatap Agam yang menutup matanya.

Agatha masih memasih mematung di tempatnya, air matanya terus menetes melihat keadaan Agam hatinya seakan di hantam beribu-ribu beton.

"Agam bangun gue tahu Lo mau bohogin kita lagi kan?! please Gam ini gak lucu!" kesal William sambil mengguncang tubuh Agam.

"WILLIAM STOP!," teriak Deby

"Dengan keadaan Agam yang sekarang Lo masih mikir kalau dia bohong?!" tegas Deby.

"Jelasin ke kita Sebenarnya Agam kenapa?" tanya Bara dengan wajah seriusnya.

Deby menarik nafasnya dalam-dalam sebelum mencarikan semuanya.

"Bermula dengan sifat Agam yang berubah ke kalian semua, terlebih lagi ke Agatha dan Naila," kata Deby menatap mereka

"Awalnya gue bahagia sekaligus gak percaya kalau Agam minta gue jadi pacarnya dan mutusin Agatha, semuanya berjalan mulus dia selalu ada di dekat gue, beberapa hari kemudian gue lihat dia minum sesuatu yang bentuknya itu seperti obat," kata Deby

"Stop! gue belum selesai ngomong," kata Deby saat melihat Almira ingin berbicara.

"Gue langung tanya ke dia, awalnya dia gak mau jujur sama gue setelah gue bujuk akhirnya dia mau cerita keadaan dia yang sekarang, dia terpaksa ngelakuin Ini semua ke kalian dia terpaksa mutusin Agatha dan lebih milih gue karena dia gak mau kalau Agatha sedih saat dia tahu keadaan Agam yang sebenarnya,".

"Hari berikutnya gue mulai kasihan sama Agam, yang tadinya gue bahagia bisa sama dia gue jadi ikut sedih dengan keadaan dia, dia selalu mandangin foto Agatha Secara diam-diam, dia pengen banget ngomong sama Agatha lagi cuman sayangnya dia gak bisa,".

Mereka masih setia mendengar kalimat demi kalimat yang di keluarkan oleh Deby, Agatha menunduk menatap ujung sepatunya dengan air mata yang menetes.

"Semua yang di omongin Agam ke Lo itu bohong, dia masih sayang sama Lo, dia gak mau putus, dia gak pernah nyesal pacaran sama Lo Agatha," kata Deby menatap Agatha dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ja-jadi selama ini Agam Sakit?" tanya Bara dengan suara serak.

"Iya, kalian ingat kejadian di kantin? waktu kalian tanya kenapa Agam enggak pulang ke rumah? dia emang di rumah gue tapi kita gak buat macam-macam dia temenin gue jagain mamah gue yang bisa ngamuk kapan aja Karena pada saat itu gue lagi sendirian di rumah jadi dia gak tega makanya dia mutusin buat nginap di rumah gue," jelas Deby

Mereka semua menangis dalam diam bersamaan dengan rasa bersalah karena telah kasar kepada Agam.

"Agam sakit apa?" tanya Agatha setelah beberapa menit diam dan tidak berbicara.

"Dia divonis kanker hati, akhir-akhir ini keadaan dia semakin memburuk gue khawatir banget sama keadaan dia, makanya sebulan ini dia gak masuk sekolah karena gak di bolehin pulang sama dokter gue juga gak mutusin masuk ke sekolah karena gak ada yang jagain mamah gue sama Agam," kata Deby membuat mereka terkejut.

"Gue mohon sama kalian stop benci sama Agam! karena Sebenarnya dia itu sayang sama kalian semua," kata Deby berlalu keluar dari kamar Agam.

"Mendingan kita keluar dulu, biarin Agatha yang di sini," kata Naila.

Akhirnya mereka semua keluar dan meninggalkan Agatha dan Agam di ruangan itu.

Agatha berjalan mendekati Agam, Agatha menatap wajah Agam yang terlihat Pucat, Agatha Meringis melihat alat-alat yang terpasang di tubuh Agam.

"Agam," panggil Agatha lembut sambil menggenggam tangan Agam

"Ini aku Agatha, katanya kamu kangen sama aku ayo bangun Gam, buka mata kamu," kata Agatha yang mulai meneteskan air mata.

"Gam aku mohon bangun hiks hiks hiks," kata Agatha

Perlahan jari-jari tangan Agam bergerak membuat Agatha refleks terkejut.

"Agam, kamu udah sadar?" tanya Agatha sambil tersenyum saat melihat Agam membuka matanya dan menatap dirinya.

"Pergi!" kata Agam dengan tatapan datarnya.

Bersambung....

GAK BAKALAN DOUBLE UP KALAU COMENNYA GAK TEMBUS 200🤣🤣🤣

AGAM(Squel Naura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang