Happy reading 💖
Typo bertebaranSilahkan di Coment jika Anda typo 😉
Agatha berjalan memasuki rumahnya lebih tepat rumah Naura, ia memutuskan pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaiannya untuk beberapa hari ia simpan di rumah sakit.
Agatha berjalan tanpa sadar menuju kamar Agam, saat pintu kamar Agam terbuka aroma Mint khas milik Agam masuk ke Indra penciumannya.
Kamar itu terlihat membosankan, Agatha berjalan masuk ke dalam kamar Agam, dan duduk di tepi ranjang.
Tangannya beralih mengambil sebuah bingkai foto yang ada di atas nakas Agam, itu adalah fotonya yang di ambil secara candid oleh Agam di foto itu terdapat tulisan Mine.
Agatha tersenyum tipis, lalu Agatha berjalan menuju jendela ia menyibakkan gorden yang menghalang sinar matahari.
Mata Agatha menyipit kala ia melihat sebuah lorong kecil di kamar Agam, dengan sisa keberaniannya Agatha memasuki lorong itu dan terdapat sebuah ruang rahasia.
Agatha terkejut melihat isi yang hampir memenuhi ruangan itu, banyak hasil lukisan yang terpampang di dinding ruangan, bahkan hampir memenuhi ruangan tersebut dan itu semua adalah lukisan wajah Agatha.
Lalu Agatha kembali berjalan mengamati setiap sisi dari ruangan itu, Agatha terdiam kala ia melihat sebuah kalung putih dengan hiasan burung merpati putih, ingatan Agatha melayang ke beberapa tahun lalu, saat seorang anak laki-laki memberikannya sebuah kalung Seperti itu.
"Jangan-jangan anak itu Agam," gumam Agatha sambil memegang kalung itu.
Detik kemudian Agatha teringat tujuannya pulang ke rumah, Agatha berjalan keluar dari kamar Agam lalu berjalan menuju kamarnya dan mempersiapkan baju-baju yang akan ia bawa.
***
Agatha menenteng dua tas yang lumayan besar masuk ke ruangan Agam, membuat semua mata tertuju padanya.
"Mau pindahan Tha?" tanya Almira
"Biar gak bolak-balik ambil baju," kata Agatha
"Tha gue lupa suruh Lo ambil baju gue juga," kata Naila
"Pake punya aku aja dulu," kata Agatha
"Emang muat?" tanya Bara
"Maksud Kamu?!" kesal Naila sambil bertolak pinggang
"Yaaah kan badan kamu beda sama Agatha," kata Bara membuat gelak tawa William dan Almira pecah.
"BEHAHAHAHAHAHA," suara William melengking tinggi
"Ssssttttt sadar tempat dong!" kesal Agatha
"Hehehe maaf yaah," kata Almira
"Tha kita mau keluar Lo mau ikut gak?" tanya Bara
"Kalau aku keluar yang jagain Agam siapa?" tanya Agatha
"Hehe iya juga yah, ya udah kita pergi dulu kita baliknya cepet kok," kata Naila
"Nitip makanan yah," kata Agatha
"Keysip," kata Naila
***
"Tha," panggil Agam membuat Agatha Langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Agam
"Iya gam?" tanya Agatha
"Sampai kapan gue Seperti ini?" tanya Agam
"Sabar Gam, kamu harus kuat aku yakin bentar lagi kamu sembuh," kata Agatha mengusap bahu Agam
"Gue capek, gue pengen nyerah aja," kata Agam
"Kamu ngomong apa sih?! Jangan bikin aku marah deh!" kesal Agatha
"Gue udah gak sanggup lagi Tha, gue capek minum obat gue gak mau tubuh gue terus-menerus di tusuk Pake jarum," kata Agam putus asa
"Terus mau kamu apa?! mau ninggalin aku? Iya?!" kesal Agatha sambil meneteskan air mata
"Gue juga gak mau ninggalin kalian semua, tapi makin ke sini gue sama sekali gak ada perubahan bahkan semakin parah," kata Agam bangun dari tidurnya
"Kalau gue pergi, Lo harus janji Lo harus jadi cewek yang kuat, Lo gak boleh nangis karena gue akan selalu ada di samping Lo," kata Agam semakin membuat Agatha terisak
"Gue juga ngucapin terimakasih sama Lo karena Lo udah mau jagain gue selama ini Lo selalu ada di sisi gue selama ini,".
"Gue sayang banget sama Lo Tha, setelah ini gue gak mau kalau Lo nangis karena gue, karena jujur Lo sedih gue juga ikut sedih," kata Agam
"Ka-kalau ka-kamu gak mau aku nangis kamu jangan pergi," kata Agatha dengan tersedu-sedu
"Gue minta maaf," kata Agam menarik Agatha masuk ke dalam pelukannya.
Agatha membalas pelukan Agam dengan erat bahkan sangat erat daripada Agam.
"Gue sayang Lo Tha," kata Agam
Setelah mengatakan itu Agatha melihat sebuah garis lurus dengan suara yang sangat nyaring, Dunia Agatha Seketika berhenti berputar lehernya seakan di cekik sampai-sampai ia tidak dapat mengeluarkan suara sedikitpun.
Tangan Agam yang tadi berada di atas bahunya kini sudah terjautuh di paha Agatha.
"Enggak mungkin," kata Agatha lirih ia berusaha untuk menjernihkan pikirannya
"Agam," kata Agatha mengguncang tubuh Agam
"AGAM BANGUN! ENGGAK BOLEH! KAMU GAK BOLEH PERGI!" teriak Agatha histeris
"AGAM PLEASE AKU MOHON KAMU BANGUUUN HIKS HIKS HIKS," teriak Agatha menjadi-jadi.
"DOKTERRR SUSTERR TOLOONG," teriak Agatha
Seorang suster dan Dokter berlarian masuk ke dalam ruangan Agam, Agatha panik ia tidak tahu harus berbuat apa.
"Gimana dok? Agam baik-baik aja kan," kata Agatha
"Maaf pasien sudah pergi meninggalkan kita semua," kata Dokter sambil menunjuk Agam yang tertutupi selimut putih.
"ENGGAK! DOKTER PASTI SALAH!" teriak Agatha
"Saya mohon dok tolong periksa sekali lagi," kata Agatha memohon
"Yang sabar mbak, kami sudah melakukan semampu kami tapi takdir berkata lain," kata Dokter
"Agam Please kamu jangan pergi hiks hiks," kata Agatha memeluk tubuh Agam yang tak lagi bergerak
"Gam kamu sayang sama aku kan? Kamu gak mau aku nangis kan? Kamu gak mau buat aku sedih kan? Makanya Gam, ayo Bangun," kata Agatha terus mengguncang tubuh Agam
"Hikss hikss kamu jahat Gam kamu jahat," kata Agatha terduduk lemas di lantai kamar rawat Agam.
Bersambung....
End????
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM(Squel Naura)
Teen Fiction" Gue gak bakalan lepasin sesuatu yang sangat berharga bagi gue, termasuk Lo" kata Agam