Halo!
Selamat membaca kelanjutan kisah MewGulf :)
****
Setelah satu bulan berjibaku dengan konsep acara dan minggu lalu telah melakukan rapat koordinasi dengan semua divisi, akhirnya minggu ini mulai memasuki persiapan teknis.
Mew bisa bernapas sedikit lebih lega karena persiapan teknis secara struktural berada di bawah tanggung jawab Gulf.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 08:15.
"Tumben sekali Gulf terlambat datang ke kantor. Apa jalanan begitu macet ya?" gumam Mew.
Tiga puluh menit berlalu sang pemiliki meja di samping Mew belum juga tiba.
"Mengapa dia belum datang juga ya? Haruskan aku telepon?"
Tepat sebelum jari tangan Mew mengetik nama Gulf di layar handphonenya, terdengar seseorang mengetuk pintu.
"Iya masuk," kata Mew.
Ketika pintu terbuka, nampak Mild berjalan dengan agak kesusahan sebab tangan kanan penuh berkas-berkas dan tangan kiri memegang laptopnya.
Mew segera beranjak dari kursinya, menghampiri Mild dan membantunya membawa tumpukan berkas-berkas yang Mild bawa.
"Phi, khusus hari ini saja, persiapan acara dan kegiatan aku yang akan bertanggung jawab menggantikan Gulf. Jadi, hari ini aku akan bekerja di ruangan ini untuk mempermudah diskusi denganmu. Gulf juga sudah mengizinkan," kata Mild yang sudah menaruh seluruh barang-barangnya di meja milik Gulf.
"Kenapa? Memangnya Gulf tidak akan datang?"
"Dia hari ini tidak datang ke kantor, Phi. Dia tadi pagi mengirimku pesan bahwa dia sedang sakit. Jadi akulah yang menggantikan tugasnya hari ini."
"Sakit? Sakit apa? Apakah parah? Bukankah kemarin dia baik-baik saja?" tanya Mew khawatir.
"Aku tidak tahu dia sakit apa, Phi. Dia hanya mengirimku pesan bahwa sedang sakit, tapi dia tidak mengatakan dia sakit apa. Saat kucoba hubungi, nomor telponnya tidak aktif. Aku berencana akan menjenguknya sore hari sehabis pulang kerja."
"Nomornya tidak aktif?"
Mew segera mengambil handphonenya dan mencoba menghubungi Gulf.
Seperti yang Mild katakan, nomor telpon Gulf memang tidak aktif.
"Mengapa nomornya tidak aktif?"
Segala kemungkinan buruk terlintas di pikiran Mew.
****
Tttok! Tttok! Ttokk!
"Iya tunggu sebentar!"
Siapa orang yang bertamu sepagi ini.
Sekarang bahkan belum jam 10 pagi.
Apa orang ini tidak punya kerjaan?
Tttok! Tttok! Ttokk!
"Iya tunggu sebentar!!"
Pinggang sialan.
Dengan susah payah aku beranjak dari tempat tidur.
"P'Mew!?" pekikku kaget ketika tahu siapa gerangan orang tak punya kerjaan yang bertamu sepagi ini.
"Kau sakit!?" tanyanya yang langsung menempelkan punggung tangannya di dahiku.
Aku bahkan belum sempat bertanya mengapa bisa dia ada di sini.
Tunggu! Bukahkan sekarang masih jam kerja?
"Kau sakit apa? Flu? Demam? Maag? Sakit gigi?" segala jenis penyakit disebutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Significant Other | MewGulf Story
Romance"CIUM! CIUM! CIUM!" Mew memelototi Gulf yang kini berdiri tepat di hadapannya, mengancamnya agar tak maju satu langkah pun. "CIUM! CIUM! CIUM!" Teriakan orang-orang semakin keras. "Gulf! Jangan mendekat! Awas saja kau!" ancam Mew masih dengan tatapa...