Halo!
Selamat membaca kelanjutan kisahnya!
Semoga suka :)
Selamat membaca )
*****
/ Gulf's Point of View /
Gladi bersih acara sudah selesai.
Aku menatap panggung megah yang berdiri kokoh di hadapanku.
Duduk di antara bangku-bangku penonton yang masih kosong membuat hatiku berdebar.
Suara riuh penonton yang mengantri di luar venue semakin membuatku gugup.
Akankah acara ini sukses dan berjalan lancar?
Seketika terbersit wajah P'Mew dalam pikiranku.
P'Mew dimana ya?
Konser dimulai pukul 7 malam, saat ini sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Dua jam menuju acara dimulai dia malah menghilang, padahal aku melihatnya tadi pagi.
Akhir-akhir ini dia memang sering menghilang tanpa kabar.
Bukan menghilang sih, lebih tepatnya mungkin dia terlalu sibuk menyiapkan acara ini.
Apalagi satu minggu terakhir ini, dia hanya berbicara padaku seperlunya saja.
Aku tak terlalu memikirkan hal itu karena ku tahu dia harus fokus pada pekerjaannya.
Kau tahu 'kan seberapa perfeksionis dan profesionalnya dia jika menyangkut pekerjaan?
Tadi pagi ketika aku berpapasan dengannya di depan ticket booth wajahnya nampak lebih tirus.
Aku tahu dia pasti kelelahan.
Acara musik itu punya banyak sekali hal detail yang perlu dipersiapkan.
Tak sedikit terjadi miss-coordination antar divisi.
Tak heran persiapan acara ini menguras habis energinya.
Jika kalian membayangkan hubunganku dan P'Mew semakin hari semakin progresif, maaf mengecewakan kalian karena jawabannya adalah tidak.
Setelah hari dimana dia mengecupku dan membiarkanku merasakan degup jantungnya, tak ada satu pun adegan romantis yang terjadi seperti yang kalian bayangkan.
Keesokan harinya hingga hari ini kami disibukkan dengan tugas masing-masing.
Apa dia menelpon dan mengirimkanku pesan manis seperti selamat pagi atau selamat tidur? Jawabannya pun tidak.
Kenapa? Aku pun tidak tahu.
Dia memang mengirim pesan padaku tapi semuanya itu membahas tentang pekerjaan.
Tiap kali aku menawarkan bantuanku, dia selalu mengatakan semuanya baik-baik saja.
Meski wajahnya selalu terlihat tersenyum tapi aku bisa merasakan bahwa dia sedang stres dan kelelahan.
Aku bukan tipe orang yang menyemangati lewat pesan, apalagi aku tahu P'Mew bukanlah orang yang suka menghabiskan waktu dengan handphone.
Aku ingin memberikannya sarapan atau membuatkannya kopi hangat sebagai penyemangat tapi tak terealisasi hingga hari ini.
Seminggu ini mobilisasiku lebih tinggi dari biasanya, bolak-balik venue, kantor, dan vendor-vendor.
Tak banyak waktu berdiam di kantor seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Significant Other | MewGulf Story
Romance"CIUM! CIUM! CIUM!" Mew memelototi Gulf yang kini berdiri tepat di hadapannya, mengancamnya agar tak maju satu langkah pun. "CIUM! CIUM! CIUM!" Teriakan orang-orang semakin keras. "Gulf! Jangan mendekat! Awas saja kau!" ancam Mew masih dengan tatapa...