Halooo^^
Siapa nih yang request aku update cepet?
Aku penuhi permintaan kalian pembacaku tercinta^^
Selamat membaca^^
*****
/ Mew's Point of View /
Aku menatap pilu punggung seseorang yang berjalan menjauh.
Aku ingin mengejar dan memeluknya tapi langkahku terhenti.
"Rasa coklat yang ini Phi maksudku."
Suara itu yang membuatku tetap berdiri tanpa mengejarnya yang semakin menjauh dan kini sudah pergi entah kemana.
"Baiklah, ambil yang itu lalu kita pergi makan siang," jawabku.
*****
Tidak semua rasa sayang ditakdirkan untuk bersama.
Kebahagiaan belum tentu menjadi akhir dari sepasang sejoli yang di mabuk asmara.
Memaksakan kehendak akan membuatmu semakin terluka.
Aku dan kamu belum tentu akan menjadi kita.
Mungkin aku dan kamu akan tetap menjadi aku dan kamu.
Kamu bisa yakin seyakin-yakinnya bahwa dia adalah bahagiamu, merasa bahwa dia memang tercipta untukmu.
Jika takdir berkata tidak, semesta pun punya berbagai cara untuk memisahkannya.
Itulah yang aku alami beberapa tahun yang lalu.
Mencintai lalu patah hati.
Patah hati bukan melulu tentang cinta bertepuk sebelah tangan, bukan melulu tentang pengakuan yang ditolak.
Patah hatiku adalah ditinggalkan ketika hatiku sudah yakin bahwa dialah orang yang Tuhan ciptakan untukku.
Apakah bodoh yang kulakukan saat ini?
Kembali bertemu dengannya yang membuatku merasakan sakitnya patah hati?
"Phi, makanan apa yang menurutmu enak di sini? Biar kupesankan sekalian untukmu."
"Noodle soup."
"Phi, bukankah dulu kau tak suka noodle soup?"
"Aku menyukainya sekarang, sangat menyukainya. Aku hampir memakannya setiap hari,."
Dia memanggil pelayan lalu memesan 2 mangkok noodle soup.
Aku menatap pria di hadapanku.
Wajahnya tak banyak berubah, hanya saja terlihat sedikit lebih dewasa.
Suaranya masih sama seperti terakhir kali aku bertemu dengannya mungkin sudah hampir 5 tahun lalu.
Bohong jika aku tak merasa bahagia bertemu lagi dengannya.
Aku bahagia melihatnya baik-baik saja.
Aku ingin tahu bagaimana dia menjalani hidupnya selama 5 tahun ini?
Mengapa dia bisa tiba-tiba kembali?
Apa kejadian 5 tahun lalu sudah dia lupakan?
"Art, bagaimana kabarmu?"
Dari sekian banyak hal yang kutanyakan, hanya itu yang terucap dari mulutku.
"Kau sudah menanyakan itu kemarin, Phi. Kabarku baik-baik saja," jawabnya seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Significant Other | MewGulf Story
Romance"CIUM! CIUM! CIUM!" Mew memelototi Gulf yang kini berdiri tepat di hadapannya, mengancamnya agar tak maju satu langkah pun. "CIUM! CIUM! CIUM!" Teriakan orang-orang semakin keras. "Gulf! Jangan mendekat! Awas saja kau!" ancam Mew masih dengan tatapa...