11 | dulu

5.9K 617 58
                                    

Haloooo :)

Terima kasih bagi yang sudah ikutan GA!

Pemenangnya akan aku umumkan lusa :)

Terima kasih juga bagi semua yang sudah menunggu kelanjutan cerita ini dengan sabar.

Selamat membaca :)

*****

/ Gulf's Point of View /

Akhirnya pantatku bisa merasakan empuknya sofa setelah berjam-jam berdiri.

Damn, hari ini begitu melelahkan.

Sebulan menuju event, membuatku harus bekerja ekstra.

Ini hari keduaku turun langsung mengurusi persiapan acara.

Mengurusi sistem ticketing, memfiksasi rundown acara, mempersiapkan stage, berkoordinasi dengan guest star, mengawasi persiapan logistik, menyiapkan sistem keamanan untuk hari-H.

Sudah lama aku tak pernah mendapat tanggung jawab memegang acara konser musik.

Alhasil, beginilah aku, sedikit kelimpungan dan kewalahan.

Sesuai timeline, hari ini adalah jadwal survey untuk keperluan pembuatan denah acara di hari-H.

Tak terasa sudah jam 4 sore dan aku masih berada di ballroom tempat acara akan berlangsung.

"Ada apa dengan wajah murammu? Apa karena sudah 2 hari tak bertemu sang kekasih?"

P'Run datang entah darimana dan langsung menggodaku—dia memang lebih tua dariku, tapi entahlah aku tak pernah memanggilnya dengan sebutan Phi.

"Enak saja. Aku hanya sedikit kelelahan," jawabku jujur.

"Kita pasti bisa!" sahut Run seraya menepuk pundakku.

Aku hanya tersenyum.

"Bukankah seharusnya kau menemui Mew untuk menandatangani berkas penyewaan keperluan dekorasi?"

"Ah iya! Astaga aku lupa!"

Aku segera berdiri mengambil tasku meninggalkan ballroom.

"Sisanya ku serahkan padamu!" teriakku pada Run sebelum benar-benar meninggalkan ballroom itu.

Astaga!

Bisa-bisanya aku lupa tentang berkas itu!

Semoga P'Mew belum pulang.

****

Beruntunglah aku ketika kulihat mobil P'Mew masih terparkir di basement.

Aku segera berjalan menuju ruangan.

"Phi, belum pulang?" tanyaku langsung ketika sampai di ruangan.

P'Mew tak terlihat kaget dengan kedatanganku.

"Belum," jawabnya singkat.

Aku berjalan menuju mejaku, menaruh tasku dan mengambil berkas yang harus P'Mew tandatangani.

"Phi, ini ada berkas yang perlu kau tandatangani," sahutku seraya menyodorkan sebuah map biru di atas mejanya.

Bukannya membuka map itu, P'Mew malah menyingkirkan map itu dari hadapannya, menaruhnya bersama tumpukan dokumen lain yang tersimpan di lantai.

"Phi, itu perlu kau tandatangani, mengapa kau menaruhnya?"

P'Mew membuka laci mejanya.

Harum ayam goreng langsung menyeruak ke dalam hidungku.

Significant Other | MewGulf StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang