Haloooo :)
Selamat membaca kelanjutan ceritanya :)
****
/ Mew's Point of View /
Aku berhutang budi pada Mild.
Beberapa hari lalu dia menjelaskan padaku apa yang terjadi antara Gulf dan Nong Ice—wanita yang kukira sedang Gulf dekati.
Ternyata pikiranku salah.
Mild berkata bahwa Nong Ice sudah memiliki kekasih.
Mild berkata bahwa Nong Ice dan Gulf hanya sebatas rekan kerja.
Memang mereka sering berdiskusi karena bidang pekerjaan mereka yang sama.
Rasanya aku ingin bersujud pada Tuhan.
Setidaknya ada sedikit celah bagiku, meski aku belum tahu bagaimana perasaan Gulf.
Masalahnya adalah Gulf selalu saja salah paham dengan hubunganku dan Mild.
Padahal, bisa kubilang Mild lah mata-mataku yang selalu membantuku mencari jalan untuk menyampaikan perasaanku pada Gulf.
Apa Mild sungguh sudah menjelaskan yang sebenarnya pada Gulf bahwa aku dan Mild tidak ada hubungan apa-apa selain rekan kerja?
Mengapa aku selalu merasa punya keharusan untuk menjelaskan hal itu pada Gulf?
Memangnya itu hal penting untuk dia ketahui?
Ehh, memangnya itu bukan hal penting untuknya?
Aku hanya ingin dia tahu bahwa perasaanku itu hanya untuk dia, bukan orang lain.
Apa sikapku selama ini terlalu bias?
Apa sikapku kurang jelas menjelaskan perasaanku?
Aku memasak untuknya, membelikannya bunga, membelinya makan siang, apa itu kurang jelas baginya?
Mild menyarankanku untuk lebih berani menunjukkan perasaanku pada Gulf.
Berani seperti apa?
Menciumnya?
Oh tidak, ini gila.
Gulf pasti akan menendangku.
Apa yang harus kulakukan?
"Phi kau tidak akan pulang?"
Gulf ternyata sudah bersiap pulang.
Oh, memang sudah waktunya pulang.
"Iya aku akan pulang juga," jawabku langsung membereskan barang-barangku di meja dan memasukkan laptopku ke dalam tasku.
"Aku pulang duluan ya."
"Eh tunggu!" cegahku.
Gulf menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku.
"Ada apa, Phi?"
"Hmmm... A-aku..."
Ayolah otak, cari alasan agar dia tidak segera pulang!
Aku ingin sedikit lebih lama dengannya.
Gulf masih menatapku, menunggu jawabanku.
"Aku sedang ingin membeli sesuatu yang penting dan membutuhkan bantuanmu, apa kau ada waktu?"
Demi Tuhan aku bicara tanpa berpikir.
Membeli sesuatu yang penting apa?
"Sesuatu yang penting apa Phi? Kapan? Sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Significant Other | MewGulf Story
Roman d'amour"CIUM! CIUM! CIUM!" Mew memelototi Gulf yang kini berdiri tepat di hadapannya, mengancamnya agar tak maju satu langkah pun. "CIUM! CIUM! CIUM!" Teriakan orang-orang semakin keras. "Gulf! Jangan mendekat! Awas saja kau!" ancam Mew masih dengan tatapa...