Halooo^^
Siapa yang nunggu kelanjutan ceritanyaaa?
Selamat membacaaa^^
*****
/ Mew's Point of View /
"Gulf, jangan berbohong. Apa yang terjadi?" tanyaku lagi.
Cahaya ruangan ini memang remang, tapi aku dapat melihat dengan jelas air mata yang menggenang di kelopak matanya.
Ada apa dengannya?
Akhir-akhir ini dia bersikap aneh.
Aku masih menatapnya, menunggunya menjawab pertanyaanku.
Apa dia sedang menghadapi masalah yang berat?
Mengapa sorot matanya mengisyaratkan kesedihan?
"Aku hanya kelelahan," jawabnya pelan.
Aku tahu ada sesuatu yang terjadi dengannya.
Apa ini karena pekerjaan?
"Phi, sebaiknya kita pulang. Tempat ini akan segera ditutup," sahut Gulf.
Belum sempat aku bertanya lagi, dia sudah beranjak dari kursinya lalu berjalan duluan keluar ruangan.
Aku menatap punggungnya yang menjauh.
Aku ingin memeluk punggung itu, tapi entah mengapa aku hanya terdiam.
Aku memilih hanya mengikutinya dari belakang.
Kupercepat langkahku hingga aku dapat menyamai langkahnya.
"Phi Mew!"
Aku menoleh ke arah suara yang memanggil namaku.
Mengapa Art ada di sini?
Aku melirik sekilas ke arah Gulf, dia hanya diam, memasang wajah datarnya.
Entahlah, hatiku hanya ingin memastikan dia baik-baik saja.
Ah iya, aku belum pernah bercerita apapun pada Gulf tentang masa laluku, termasuk mengenai Art.
Art berjalan menghampiriku dan Gulf.
"Mengapa kau ada di sini? Bukankah aku sudah mengatakan akan menjemputmu nanti," kataku to the point.
"Aku sedang berjalan-jalan di sekitar sini, saat kau mengatakan akan kembali ke sini mengurus pekerjaanmu, aku memutuskan untuk menyusulmu ke sini. Dia siapa, Phi? Temanmu?"
Aku menoleh ke arah Gulf.
"Hmmm... Dia Gulf... Rekan kerjaku," kataku.
Aku tak memiliki jawaban lain untuk pertanyaan itu.
"Hai, Gulf, kenalkan aku Art, teman lamanya P'Mew, " jawab Art.
"Namaku Gulf, rekan kerja P'Mew," ucap Gulf seraya menyambut uluran tangan Art.
Rekan kerja?
Tidak ada yang salah dengan jawaban Gulf, tapi ada bagian di hatiku yang tak terima.
"P'Mew, Art, aku duluan ya, ada keperluan urgent," ucapnya lalu berjalan meninggalkanku dan Art.
Aku yakin ada sesuatu yang salah dengannya.
"Rekan kerjamu tampan, Phi."
Aku terkesiap mendengar pernyataan Art.
"Kau menyukainya?" tanyaku.
"Kau yang menyukainya," jawab Art lalu dia berjalan mendahuluiku.
Apa maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Significant Other | MewGulf Story
Romance"CIUM! CIUM! CIUM!" Mew memelototi Gulf yang kini berdiri tepat di hadapannya, mengancamnya agar tak maju satu langkah pun. "CIUM! CIUM! CIUM!" Teriakan orang-orang semakin keras. "Gulf! Jangan mendekat! Awas saja kau!" ancam Mew masih dengan tatapa...