satu

2.3K 83 2
                                    

Seorang maid membantu Hana membersihkan tubuhnya dari tanah. Hana bersyukur, setidaknya dia tak tertangkap oleh para bodyguard milik agensinya. Dia juga bersyukur karena Sehun, pemilik mobil yang dia hentikan, membawanya ke mansion megah.

"Pakailah."

Hara menatap kemeja kebesaran yang diberikan oleh Sehun. Dia menatap Sehun yang tak pergi dari hadapannya.

"Ada apa? Pakailah."

"Bisa tolong keluar dulu, Ahjussi? Aku malu jika kau melihat tubuhku." cicit Hana.

Sehun menatap tajam maidnya. Maidnya segera keluar dari kamar yang ditempati Hana.

"Buka di hadapanku. Aku tak nafsu dengan tubuhmu." jawab Sehun ketus.

Hana merutuki kebodohan dirinya. Tentu saja seorang gay tidak akan menyukai tubuhnya. Siapa yang tak kenal Oh Sehun? CEO SH Entertaiment ini sedang kena isu skandal dengan artis laki-lakinya. Tentu saja ini menjadi berita yang mengejutkan publik. Sehun memiliki wajah tampan di atas rata-rata, apalagi ditambah kesuksesannya di usia muda. Namun publik kecewa karena mendapati Sehun berkencan dengan salah satu artisnya di salah satu restoran mahal. Namun media belum mengetahui siapa lelaki yang menjadi kekasihnya tersebut.

Di sana, Sehun ketahuan sedang menggandeng seorang laki-laki. Bahkan salah satu foto menunjukkan Sehun sedang mencium pipi laki-laki.

Hana dengan perlahan membuka bajunya. Kemudian dia memakai kemeja kebesaran milik Sehun. Kemeja Sehun menutupi sebagian pahanya. Hana merenggangkan tangannya. Dia terlihat seperti orang-orangan sawah jika memakai baju sebesar ini.

"Sejeong, masuklah. Obati Hana."

Maid cantiknya itu masuk ke ruangan dengan membawa kotak p3k di tangan kanannya. Sejeong segera bersimpuh di hadapan Hana, mengobati setiap luka Hana.

"Ahjussi—" cicit Hana. Dia merasa risih jika Sehun terus menatapnya tajam.

"Ceritakan." titah Sehun.

"Apa?"

"Soal agensimu."

Hana menelan ludahnya, lalu mulai bercerita. "Saat kami debut, kami menandatangani sebuah perjanjian. Salah satu perjanjiannya adalah menyatakan bahwa hidup kami milik agensi. Aku tak tahu maksud di balik perjanjian itu. Aku baru mengetahuinya dua hari yang lalu, saat salah seorang sunbaeku mengatakan bahwa aku harus menyiapkan diriku untuk dipakai oleh pria hidung belang."

"Pria hidung belang?"

"Hidup kami milik agensi, maksud dari kata-kata itu adalah kami harus menyerahkan hidup kami pada agensi. Kami harus menyerahkan tubuh kami untuk dinikmati para petinggi perusahaan." lanjut Hana.

"Termasuk laki-laki?"

Hana mengangguk, "sebagian laki-laki ada yang dipakai oleh seorang gay, dan sebagian lagi dijadikan gigolo."

Sehun mengerutkan dahinya. Begitu kejamkah agensi yang menaungi Hana? Mengapa sistem di agensi itu mengalami kebobrokan?

"Tepat usia kami dua puluh empat, kami wajib melayani pria hidung belang. Jika kami menolak, kami harus menerima cambukan dan pukulan dari algojo. Aku tak mau, jadi aku lari dari markas agensi." tambah Hana.

Sehun menganggukkan kepalanya seolah mengerti dengan yang diceritakan oleh Hana.

"Besok pagi aku ingin ke polisi, melaporkan semua tindakan yang diperbuat oleh agensi kami."

"Baiklah, sekarang kau tidur."

Hana mengangguk. Setelah menutupi luka Hana, Sejeong membungkuk hormat, lalu pergi dari kamar.

Please Love Me, SirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang