Hana meringis ketika Sehun menarik paksa tangannya. Hana bingung, apa kesalahannya sehingga Sehun begitu marah padanya.
Sehun menutup rapat pintu kamarnya. Dia mendorong Hana hingga terjatuh. Hana memegang lututnya yang terbentur lantai. Itu sangat sakit.
"Tuan... Apa kesalahanku?" tanya Hana.
Sehun menatap Hana tajam. Tangannya mendarat dengan mulus di pipi Hana.
"Seharusnya aku tak perlu repot memberimu hati."
"Tuan..."
Hana menangis ketika tamparan kedua mendarat di pipinya. Hana memegang erat pipinya yang memerah. Dia yakin pipinya akan lebam keesokan harinya.
"Kau tak tahu siapa pria bernama Kim Jongin itu?" tanya Sehun. Sehun berjongkok, menyamakan posisinya dengan Hana.
Hana menggeleng, "dia hanya temanku, Tuan. Kami satu sekolah."
Sehun menaikkan alisnya. "Dia masih hidup ternyata. Aku tak menyangka, dia berani menginjakkan kakinya kembali di Korea."
•••
Hana menggigit bibirnya keras. Rasa tembaga mulai hadir di indera perasanya. Bibirnya berdarah karena dia menggigitnya begitu keras. Tapi sakit di bibirnya tak sebanding dengan sakit yang dia rasakan di kewanitaannya.
"Ahhh...."
Rasa itu datang lagi. Hana menangis tanpa suara setiap kenikmatannya datang. Peluh sebesar biji jagung menghiasi dahinya. Miliknya sudah sangat sakit digempur oleh alat yang bernama vibrator itu.
"Tuan..."
"Berapa kali?"
Hana terdiam, otaknya mengingat sudah berapa kali dia mengeluarkan cairannya. Demi Tuhan, dia tak ingat.
Hana menggigit lagi bibirnya ketika dirasakan miliknya kembali ingin mengeluarkan kenikmatan. Entah sudah yang keberapa, Hana tak ingat. Tangan dan kakinya sudah sangat sakit akibat ikatan tali Sehun.
"Maafkan aku,"
"Berapa kali?"
"Aku tak mengingatnya."
Ctas!
"Akhhh..."
Hana meringis ketika ikat pinggang kulit bermerek Gucci itu mengenai pinggangnya.
"Coba ingat,"
"Tujuh,"
Hana mencoba menebak. Tidak, ini sudah lebih dari sepuluh kali Hana mengeluarkan cairannya.
Ctas!
Kali ini, ikat pinggang milik Sehun mengenai payudaranya. Jalur-jalur merah mulai terlihat kontras dengan kulitnya yang putih.
Sehun tersenyum, melihat Hana yang begitu kacau. Hana harus mengetahui posisinya.
"Ampun,"
Bibirnya tak mampu lagi berucap. Hana merasa miliknya akan menyemburkan cairan lagi. Melihat gelagat Hana, Sehun segera menarik vibratornya kasar.
"Akhh, sakit."
Belum selesai Hana merasakan nyeri akibat tarikan vibrator di kewanitaannya, Hana kembali merasakan sakit akibat sentakan kuat Sehun. Dengan semangat, Sehun menggerakkan miliknya ke dalam kewanitaan Hana.
Hana merasakan Sehun mempercepat genjotannya. Tak lama, Sehun mengeluarkan cairannya di dalam milik Hana.
Hana merasakan tubuhnya akan hancur. Dia tak merasakan sendi-sendinya. Hana melihat jelas, Sehun memakai celananya dan keluar begitu saja meninggalkan Hana sendirian di kamar, lengkap dengan tangan dan kaki yang terikat di masing-masing sudut kasur. Hana memejamkan matanya, dia sangat lelah bahkan hanya sekedar menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me, Sir
FanfictionPark Hana, gadis yang kabur dari agensinya karena dipaksa melayani lelaki hidung belang bertemu dengan Oh Sehun, CEO SH Entertaiment yang dikabarkan gay oleh media Korea.