dua puluh satu

894 39 2
                                        

Hana membuka matanya. Hal yang pertama dia lihat adalah ruangan yang gelap dan pengap. Hana bahkan tak bisa melihat dengan jelas. Ketika Hana menarik tangannya, dia tersadar. Tangannya terikat. Hana berniat teriak, namun mulutnya terdapat solatip. Hanya gumamam yang keluar dari mulutnya.

"Sudah bangun?"

Suara itu. Hana kenal sekali. Suara yang dia dengar dua bulan lalu. Suara seseorang yang dia hancurkan hidupnya.

"Hmmmmpppphhh..."

Hana menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia ingat pemilik suara itu. Hana menangis. Dia takut sekali.

Dimana kau, Sehun? Aku takut.

Pria itu berjongkok, menyamakan posisinya dengan Hana yang terduduk di kursi. Pria itu membuka solatip yang merekat mulut Hana.

"Mau apa kau?"

"Santai, Sayang. Kau ingin bersenang-senang dulu denganku? Atau langsung ke inti?"

"Lepaskan aku, John!"

Pria itu mencengkram rahang Hana. "Tak semudah itu, Sayang. Jangan panggil aku Seo Johnny jika aku tak berhasil membalaskan dendamku padamu."

Brak.

Pintu terbuka. Hana bisa lihat seseorang yang dia kenal masuk ke dalam ruangan.

"Oppa!"

Secercah harapan muncul di hati Hana. Dengan semangat, Hana mencoba melepas ikatan tangannya. "Tolong aku, Oppa. Tolong aku,"

"Jadi, kapan aku bisa menikmati tubuh Hana, John?"

Hana memandang Jaehyun tak percaya. Melihat raut wajah Hana yang berubah, Johnny tertawa lebar. "Kau pikir Jaehyun akan menolongmu?"

Jaehyun terkekeh. Dia berjalan ke arah Hana. Mengelus pipi Hana, "Apa kabar, Sayang?"

"Lepas ikatannya, John."

Johnny melepas ikatan tangan dan kaki Hana. Hana dipaksa berdiri tegak. Jaehyun berusaha mencium Hana. Namun Hana menolaknya keras. Hana memberontak hebat.

Plak.

"Jangan sok jual mahal, Hana. Kau itu pelacur Sehun!"

Hana terjatuh ketika Jaehyun menamparnya keras. Dia memegang pipinya yang terasa panas.

"Kau pikir aku itu pria baik, Hana? Biar kujelaskan. Aku bukan pria baik, Hana. Aku bahkan berencana memilikimu. Namun si brengsek Sehun itu lebih dulu memilikimu," ujar Jaehyun. Hana hanya beringsut mundur ketika Jaehyun terus mendekat ke arahnya.

"Kumohon jangan lakukan ini. Lepaskan aku," pinta Hana lembut.

Plak.

Johnny menampar Hana. Hana kembali terjatuh untuk kedua kalinya. Dia menyeka bibirnya yang kembali mengeluarkan darah.

Hana beringsut mundur. Saat mendekati pintu, Hana berdiri dan kabur dari sana. Johnny dan Jaehyun hanya tertawa melihatnya.

Tak lama, masuk seorang wanita bersama Hana.

"Ah, kau datang tepat waktu, Sayang?" tanya Jaehyun.

Hana menangis. Wanita ini mendorong Hana hingga tubuh Hana menabrak tubuh Johnny.

Wanita itu melepas tudung hoodienya dan maskernya. Wajahnya langsung terlihat. Hana menggeleng tak percaya.

"Halo, Nona."

•••

Sehun mengendarai mobilnya menyusuri hutan lebat. Dia yakin arahnya ke sini. Dua bulan lalu, dia sempat memasuki hutan ini bersama Hana. Namun, dia sedikit lupa jalannya.

Please Love Me, SirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang