enam belas

792 30 8
                                        

Hana melepas pelukan Sehun. Saat ini mereka berada di sofa. Mereka tertidur setelah kelelahan bercinta.

Hana memakai dressnya. Lalu mengecup pipi Sehun. Sehun menggeliat lalu mencium bibir Hana.

"Aku lapar. Kau tak lapar?" tanya Hana.

"Aku sudah makan kau tadi," Sehun terkekeh. "Pergilah mencari makan bersama Lisa. Aku ada rapat setengah jam lagi."

Sehun terbangun, dia memakai bajunya sampai rapi. Lalu mengeluarkan dompetnya. Sehun memberikan beberapa lembar uang pada Hana.

"Langsung ke ruanganku jika sudah selesai makan." ujar Sehun. Kemudian Sehun memencet tombol di meja kerjanya. Dia menyuruh Lisa untuk masuk.

Hana mengangguk. Tangannya merogoh tasnya, mencari parfum yang sengaja dia bawa. Dia tak ingin bau percintaan dirinya dan Sehun tercium oleh publik.

Tak lama Lisa masuk ke ruangan Sehun.

"Ada apa?" tanya Lisa.

"Ajak Hana makan. Kau juga makan sana. Aku tak bisa mengantarnya."

"Rapatnya?"

"Lucas akan menggantikanmu."

"Baiklah,"

"Kajja..." Hana berlari ke arah Lisa.

Hana dan Lisa keluar kantor dengan rasa senang. Mereka memilih makan di salah satu kedai pinggir jalan.

"Hana, kulihat hubunganmu dan Sehun semakin membaik." ujar Lisa.

Hana mengangguk, mulutnya meniup ramen yang dia pesan. "Sehun selalu baik padaku akhir-akhir ini. Kemarin dia menghukumku dan meminta maaf setelahnya."

Lisa tersenyum, "Aku lega. Tapi Hana, kau tahu bukan seminggu lagi akan ada pernikahan dari keluarga Sehun. Apa rencana kalian? Kupikir Sehun tak mungkin mengenalkanmu sebagai kekasihnya setelah yang terjadi pada Jennie..."

"Sehun bilang, dia kan mengenalkanku sebagai maidnya. Itu lebih baik, bukan?"

Lisa mengangguk, "Taeyeon Ahjumma sangat peka terhadap keadaan. Kau harus berhati-hati, ya. Dia baik, namun perkataannya adalah titah bagi ketiga anaknya. Kau tahu maksudku, bukan?"

"Iya, aku mengerti, Lisa."

"Kupikir lebih baik kau pergi sebentar dari hidup..."

"Uwekkk..."

"Hana, gwaechana?" tanya Lisa panik.

"Sejak kemarin aku tak makan nasi. Dan terus memakan ramen." ujar Hana.

"Ya ampun, mengapa kau nakal sekali? Permisi, aku minta nasi dan bulgogi, ya?" Lisa memesankan makanan pada pelayan.

Tak lama, pesanan datang. Lisa menyuruh Hana untuk makan makanan yang dia pesankan. Sepertinya Hana sakit. Itu yang ada di pikiran Lisa.

•••

Sehun memilih pulang lebih cepat karena mendengar kabar Hana sakit dari Lisa. Sehun ingin membawa Hana ke rumah sakit. Namun Hana terus menolak dan meminta untuk pulang saja. Sehun hanya bisa menurutinya.

Selama perjalanan, Hana tertidur. Sehun hanya melihat wajah pucat milik Hana. Sesekali tangan Sehun menyentuh rambut Hana. Entah sejak kapan, perasaan khawatir Sehun semakin hari semakin besar pada Hana.

Sesampainya di rumah, Sehun membawa Hana ke kamar. Hana tidak terganggu sama sekali. Dia tetap damai dalam tidurnya.

Sehun meletakkan Hana secara hati-hati di atas tempat tidur. Sehun meletakkan telapak tangannya di atas dahi Hana. Dahi Hana hangat. Itulah yang Sehun rasakan.

Please Love Me, SirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang