"Jadi benar bahwa Hana adalah wanita yang kau ceritakan?" tanya Sehun.
Chanyeol mengangguk. Dia memang pernah bercerita pada Sehun bahwa dia menyukai seorang model muda, sebelum dijodohkan oleh ibunya.
"Dia begitu cantik dan sopan. Semua orang mengenalnya dan ingin memiliki dirinya. Bukankah kau menjadikannya milikmu karena dia menarik?"
Chanyeol menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan pembicaraannya. "Aku berniat menjadikannya kekasihku. Namun ibu lebih dulu memanggilku untuk kembali dan menjodohkanku dengan Rose. Rose itu wanita baik, aku tak bisa menyakitinya. Untuk itu, aku pindah ke Jerman untuk melupakan Hana. Kurasa Hana memang belum menyukaiku, gadis itu terlalu polos. Namun, aku menyukainya Sehun. Jauh sebelum kau menemukannya."
"Jadi apa maumu?" tanya Sehun.
"Jangan sakiti Hana. Sudah cukup dia kehilangan orang tuanya. Kau tak akan mengerti rasanya berada di bawah bersama seseorang, Sehun."
"Aku tak akan melapor pada ibu bahwa kau menyimpan seorang wanita lagi. Aku tak mungkin membuat kondisi ibu semakin memburuk. Kuharap kau mengerti maksudku, Sehun. Aku akan fokus dengan Rose sekarang."
Sehun mengangguk, "Kau bersedia pergi setelah ini?"
"Iya, aku akan kembali ke rumah ibu. Jangan menyiksanya lagi. Hana adalah gadis yang luluh dengan kasih sayang. Beri dia kasih sayang sebanyak mungkin,"
Sehun mengangguk, mengiyakan semua permintaan Chanyeol. Suara deritan pintu membuat dua namja yang sedang berbincang serius itu mendongak ke atas, ke kamar Sehun lebih tepatnya.
Seorang yeoja berjalan anggun menuruni setiap anak tangga yang melingkar di tengah ruangan. Itu adalah Rose. Rose datang bersama Chanyeol, berusaha menyelamatkan Hana. Namun semuanya terlambat.
"Aku rasa, aku akan tinggal di sini untuk mengawasi Hana. Aku tak yakin Sehun akan menjaganya dengan baik," ujar Rose ketika berhadapan dengan Chanyeol dan Sehun.
Sehun berdehem, meminta Chanyeol membantunya agar Rose pergi dari rumahnya. Mengerti akan yang dimaksud Sehun, Chanyeol mengucapkan sesuatu.
"Kau harus membantu Irene noona menyiapkan pernikahannya, Sayang."
Rose duduk di samping Chanyeol. Tangan kanannya menopang dagunya. Benar, dia harus membantu Irene menyiapkan pernikahannya. Namun bagaimana nasib Hana nanti?
"Bagaimana jika ibu kalian mengetahui ini? Aku tak yakin gadis itu akan tetap di sini."
"Aku akan menjadikannya maid. Dia akan mempunyai kamar sendiri," ujar Sehun.
Rose menganggukkan kepalanya, "ah, padahal aku merasa dia seperti adikku."
Chanyeol tersenyum, tangannya mengelus rambut Rose, mengacaknya gemas. Rose tetaplah Rose. Dia memang menggemaskan sekali.
"Kakinya mengalami retak tulang. Jangan biarkan Hana berjalan sendirian. Aku akan menyuruh Lalisa untuk menghubungi dokter Taeyong dan membantu Hana." ucap Rose.
"Biar aku saja, Noona,"
Rose mengerutkan dahinya, sepertinya banyak hal yang belum dia ketahui tentang Sehun dan Hana.
"Lalisa belum tahu tentang ini?"
Sehun menghelengkan kepalanya. Hal itu sukses membuat Rose melayangkan pukulan ke kepala Sehun. Chanyeol menahan tawanya. Selama ini, Rose sangat berani memukul Sehun.
"Yak!!!"
"Apa?" tanya Rose tak mau kalah. "Kau itu benar-benar, Sehun! Jika kau ingin serius menyembunyikan Hana, maka letakkan dia di pulau terpencil. Jangan membuat alasan Hana sebagai kekasihmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me, Sir
FanfictionPark Hana, gadis yang kabur dari agensinya karena dipaksa melayani lelaki hidung belang bertemu dengan Oh Sehun, CEO SH Entertaiment yang dikabarkan gay oleh media Korea.