sebelas

989 46 13
                                        

Hana mengeratkan genggamannya pada sofa. Hana tahu sofa milik Sehun ini harganya tak murah. Hana tak peduli jika sofa ini rusak karena menjadi pelampiasannya.

"Shh..."

Hana menggeram ketika pelepasannya yang ketiga datang kembali. Sudah tiga kali Hana mengeluarkan cairan miliknya, namun Sehun masih setia menggerakkan pinggangnya.

"Tuan..."

"Tahan,"

Sehun membungkukkan tubuhnya. Meremat rambut Hana. Bibirnya tak lelah menyesap bibir Hana.

"Ahhh...."

Tiga tusukan terakhir membuat kejantanan Sehun mengeluarkan cairan miliknya di dalam milik Hana.

Sehun mengecup dahi Hana singkat. Lalu memakai celananya kembali. Sehun memakaikan kembali dalaman Hana dan merapikan dress Hana. Kemudian Sehun mengangkat Hana dan membawanya kembali ke kamarnya.

"Bi, siapkan air. Aku akan mandi bersama Hana," perintah Sehun ketika melihat Bibi Kwon.

"Baik, Tuan."

Bibi Kwon sedikit berlari menuju kamar Sehun. Hana yang masih di gendongan Sehun hanya bisa menunggu Sehun hingga sampai kamar.

Setelah sampai kamar, Sehun meletakkan Hana di dalam bathub. Sehun membuka pakaian Hana.

"Bibi bisa keluar, siapkan bajuku dan baju Hana. Kami akan ke rumah sakit,"

Bibi Kwon mengangguk, lalu membungkuk hormat pada Sehun. Kemudian keluar dari kamar mandi Sehun.

Setelah air terisi penuh, Sehun mematikan kran air. Dia membuka pakaiannya hingga tak ada selehai benang. Lalu naik ke dalam bathub yang berisi Hana.

Sehun memasukkan sabun cair di dalam bathub. Hana memainkan air hingga keluar busa. Sehun mengusap punggung Hana tanpa suara.

"Tuan, apa Tuan baik-baik saja?"

"Aku bertemu Kai,"

"Kai?"

"Iya, temanmu."

Hana berbalik, membiarkan Sehun menggosok tangannya. "Apa sebenarnya hubungan Tuan dengan kembaran Kai?"

"Kau mau tahu?"

"Tidak juga. Tapi jika Tuhan ingin bercerita, aku siap mendengarnya." Hana tersenyum pada Sehun. Hana ingat pesan Lisa. Sehun itu tipe pria yang luluh akan perhatian, bukan air mata. Jadi sebisa mungkin, Hana ingin memberikan banyak perhatian untuk Sehun.

Detik berikutnya, Sehun memeluk Hana. Ada apa sebenarnya yang terjadi diantara mereka? Apa hubungannya Jongin dengan Sehun? Batin Hana selalu bertanya-tanya.

"Tak apa jika Tuan tak ingin bercerita." ujar Hana. Tangannya menggosok pelan punggung Sehun, memberikan kenyamanan bagi Sehun.

Pelukan mereka terlepas. Sehun dan Hana menyelesaikan mandi mereka. Setelah membasuh tubuh mereka, Sehun kembali membawa Hana keluar dari kamar mandi.

Di sana sudah ada Sejeong dan Bibi Kwon. Hana segera dibantu oleh Bibi Song. Sedangkan Sehun masuk ke dalam walk in closet bersama Sejeong. Hana terus menatap kedua insan tersebut hingga hilang dari pandangannya.

"Apa yang Nona lihat?"

"Apa mereka selalu seperti itu, Bi?" tanya Hana. "Maksudku, Sejeong menemani Sehun berpakaian?"

Bibi Kwon menghela nafasnya, tangannya mengeringkan tubuh Hana dengan handuk secara hati-hati. "Kau tahu ada berapa pekerja yang bekerja di mansion ini, Nona?"

Please Love Me, SirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang