Sehun menatap indahnya langit saat senja. Jika biasanya dia menikmati senja di bukit. Kali ini berbeda. Sehun menatap senja lewat jendela rumah sakit.
Sudah seminggu sejak kepergiannya dari Korea. Sudah seminggu pula dia berada di Jerman, meninggalkan segala urusan di Korea.
Sehun mengambil ponselnya. Dia menatap wallpaper ponselnya. Seorang wanita yang sedang berpose bersama bunga yang bermekaran.
Sehun berpikir, apakah gadisnya itu makan dengan teratur? Apa penyakitnya sudah sembuh?
"Sehun-ah,"
"Ah, Eomma." Sehun tersenyum pada ibunya.
"Kau memikirkan apa?" tanya Taeyeon, ibu Sehun.
Sehun menggeleng, "Tidak ada. Hanya beberapa pekerjaan yang kutinggalkan. Aku takut Lucas dan Lisa tak bisa menyelesaikannya."
"Kemari, peluk Ibu."
Sehun memeluk Taeyeon. Taeyeon mengelus punggung Sehun.
"Anak bungsu Eomma sudah besar. Kuharap suatu hari ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus, Sayang. Seseorang yang bahkan tak peduli dengan masa lalumu. Seseorang yang tetap bertahan bahkan setelah mengetahui sisi burukmu." Taeyeon masih setia memeluk Sehun.
Sehun terdiam. Semua itu adalah sikap Hana. Hana tak peduli pada masa lalunya dengan Jennie. Hana juga tak pergi bahkan setelah dipukul olehnya. Hana yang mencintainya.
"Kau takut padaku?"
"Ani, untuk apa? Itukan masa lalumu."
"Aku memang suka memukul. Lalu kau akan pergi dariku?"
"Tidak akan. Aku yang akan merubah dirimu menjadi seseorang yang penyayang dan percaya akan cinta."
"Aku mencintaimu, Tuan."
"Aku sangat mencintaimu."
Satu bulir air mata jatuh membasahi pipi Sehun. Melihat Sehun menangis, Taeyeon mengacak rambutnya.
"Lihatlah, anak nakal ini menangis."
"Eomma!!!"
"Baiklah peluk Ibu sekali lagi. Besok kau akan pulang ke Korea. Dan kita akan bertemu dalam tiga hari,"
Sehun mengangguk, kemudian memeluk Taeyeon erat.
•••
Sehun mengetuk jarinya beberapa kali. Beberapa menit lagi dia akan sampai di rumahnya. Sehun tak sabar bertemu dengan Hana.
Pintu utama terbuka. Sehun tersenyum manis. Namun yang pertama kali dia lihat adalah wajah Sejeong. Sehun lupa, Hana bahkan sudah takut padanya.
"Bogoshippo..." Sejeong memeluk Sehun. Sehun membalas pelukan Sejeong.
"Kau sudah makan siang?" tanya Sehun.
Sejeong menggeleng, "Aku sudah menyiapkan makan siang kita. Mari kita makan,"
Sehun mengangguk. Mereka berjalan ke arah ruang makan. Sehun melewati counter dapur rumahnya. Ada seseorang yang sangat dia rindukan di sana. Hana sedang meminum air putih.
"Kau sudah sembuh?" tanya Sehun.
"Kau berbicara padaku, Tuan?" Hana berbalik tanya pada Sehun.
"Tentu saja. Kemarilah, kau tak rindu padaku?" tanya Sehun lagi.
Sehun tersenyum ketika melihat Hana yang berjalan ke arah meja makan. Hana berdiri di sebelah Sehun, bersebrangan dengan kursi Sejeong.
"Duduklah, kau sudah makan siang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me, Sir
FanficPark Hana, gadis yang kabur dari agensinya karena dipaksa melayani lelaki hidung belang bertemu dengan Oh Sehun, CEO SH Entertaiment yang dikabarkan gay oleh media Korea.