Chapter 02

2.1K 247 81
                                    

Warning, typo bertebaran!!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Happy Reading,

Di tengah perjalanan dengan segala kemacetan, membuat beberapa pengendara terlambat untuk sampai ke tujuannya masing-masing, tak terkecuali seorang pria yang kini beberapa kali melirik jam di pergelangan tangannya.

"Pak, saya berhenti sampai di sini saja," ucap pria itu kepada sopir taksi seraya memberikan uang yang tercatat dalam argo tersebut.

"Baik, Pak. Terima kasih," jawab sopir taksi menerima uang dari pria itu.

Dengan sangat terpaksa, di tengah panasnya terik matahari, pria itu berjalan dan terkadang berlari untuk mempercepat langkahnya menuju SMK Tekhnologi yang merupakan tempat anak laki-lakinya bersekolah.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga," ucap pria itu mengusap keringat yang beberapa kali menetes di dahinya.

"Permisi, Pak. Saya berada di sini karena ada suatu urusan penting. Mohon berikan saya izin untuk memasuki lingkungan SMK Tekhnologi," ucap pria itu pada security.

"Maaf, apa Bapak wali murid dari siswa ataupun siswi SMK Tekhnologi?" tanya security itu curiga karena sebelumnya ia tidak pernah melihat pria itu, hanya untuk berjaga-jaga saja, dikarenakan orang asing tidak diperbolehkan untuk memasuki lingkungan sekolah dengan melihat keamanan yang telah ditetapkan.

"Bapak kenal Billal Hafidz Athaillah? Saya, ayahnya." Pria itu mencoba bersabar seraya mengembuskan napas lelahnya.

Billal Hafidz Athailah, merupakan anak laki-laki dari sepasang suami-istri yang terkadang lalai dengan kontrol pergaulan anaknya. Kerap disapa dengan nama Ilal oleh keluarganya.

"Oh, den Billal. Iya, saya kenal. Baiklah, silakan masuk, Pak! Saya percayakan pada Bapak. Bapak mau bertemu kepala sekolah, ya? Bapak jalan saja ke arah kiri, nanti di sana ada papan yang bertuliskan “Ruang Rapat”, tadi pak Edy sempat berpesan, jika ada yang mencarinya untuk agar memberitahukan bahwa beliau ada di sana," jawab security itu membuka pintu gerbang.

"Terima kasih," sahut pria itu segera berjalan menuju tempat yang telah diarahkan oleh security tersebut.

--oOo--

"Assalamualaikum, permisi, Pak. Saya orang tuanya Billal," ucap pria itu di depan pintu ruang rapat yang setengah terbuka.

"Waalaikumsalam, silakan masuk saja, Pak!" sahut suara dari dalam ruangan yang tak lain adalah Pak Edy, Kepala Sekolah SMK Tekhnologi.

"Mari duduk, Pak! Langsung pada intinya saja, ya, Pak. Jadi … seperti ini kronologi ceritanya, Billal beberapa kali telah melanggar peraturan SMK Tekhnologi. Seperti yang Bapak ketahui, bahwa SMK Tekhnologi ini memiliki peraturan keamanan yang terbilang cukup ketat. Salah satu dari pelanggaran yang Billal lakukan, yaitu membolos pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Maaf, saya harus mendatangkan Bapak ke sini karena sebelumnya kami memang sudah menetapkan, bahwasanya jika ada yang melanggar peraturan, maka harus siap menerima konsekuensinya. Bukan hanya membolos saya pelanggaran yang Billal perbuat, tapi masih ada lagi pelanggaran-pelanggaran yang begitu fatal, yaitu merokok di halaman sekolah," ucap Pak Edy panjang lebar untuk memberikan penjelasan.

Assalamualaikum Aqis✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang