Chapter 14

717 166 13
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Happy Reading,

Allahu Akbar ....
Allahu Akbar ....
Kumandang adzan maghrib telah tiba, menandakan bagi ummat Islam untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim untuk beribadah kepada Allah SWT. Para santri bersiap-siap untuk menuju Masjid guna melaksanakan sholat maghrib, kecuali santri putri yang memang sedang berhalangan dilarang untuk keluar dari kobongnya.

"Kak Balqis, enggak sholat?" tanya Biah yang melihat Balqis sedang merebahkan tubuhnya tanpa memedulikan bahwa sudah waktunya untuk sholat berjama'ah.

"Enggak, gue lagi malas," ketus Balqis.

"Tapi, kak--"

"Lo enggak lihat? Gue lelah, habis bersih-bersih kamar mandi," sahut Balqis.

"Sudahlah, Bi, biarkan saja. Ayok kita pergi menuju Masjid!" ucap Azizah mengajak Biah.

"Enggak, Zah. Aku akan tetap di sini sampai Kak Balqis mau sholat berjama'ah di Masjid," jawab Biah.

"Aduh, sudahlah, kalian saja sana! Enggak usah mengganggu gue," ucap Balqis.

"Kalaupun aku harus berdosa karena enggak melaksanakan sholat, itu enggak penting. Yang terpenting, Kak Balqis tetap sama aku," ucap Biah membuat Azizah, Balqis dan Suci terkejut ketika mendengar penuturan perkataannya.

"Biah! Kamu bicara apa, sih?!" ucap Suci kesal dengan Biah.

"Astaghfirullah, Biah, kamu jangan nekat seperti ini," ucap Azizah.

"Kalian berangkat saja, aku enggak mau kalian berdosa hanya karena enggak melaksanakan kewajiban untuk sholat. Dan soal aku, kalian enggak perlu pikirkan," ucap Biah mendorong pelan Suci dan Azizah, bermaksud menyuruh mereka berangkat terlebih dahulu menuju masjid.

"Tapi." Azizah ragu dengan keputusannya.

"Shhtt, ini bagian dari rencana aku. Kalian enggak perlu khawatir, aku pasti menyusul ke masjid, dan tentunya bersama Kak Balqis," bisik Biah pada Azizah dan Suci.

"Kamu serius?" Suci mencoba memastikan sekali lagi.

"Biah, kamu tahu kan, resiko yang akan kamu dapat kalau rencana konyol ini enggak berhasil?" Kali ini Azizah yang berujar seolah keduanya sama-sama tidak setuju.

"Kalian tenang saja, aku pastikan ini berhasil," jawab Biah dengan senyuman membuat Azizah dan Suci mau tak mau pergi menuju Masjid terlebih dahulu, hingga menyisakan Biah dan Balqis di sana.

"Bi?" panggil Balqis.

"Hm?" jawab Biah tersenyum membuat Balqis bergidik ngeri.

"Biah?" panggil Balqis lagi.

"Hm?" jawab Biah mengulangi deheman yang sama seraya tersenyum.

"Biah, gue serius," ucap Balqis sebal.

"Kenapa, Kak? Kak Balqis sudah berubah pikiran untuk mau sholat di Masjid?" tanya Biah.

"Huh, ayok ikut gue!" ucap Balqis berdiri menarik lengan Biah, berusaha membangunkannya dan pergi menuju suatu tempat.

"Kita mau ke mana, kak?" Biah yang tangannya masih digenggam Balqis mendadak takut bercampur khawatir. 

Assalamualaikum Aqis✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang