Chapter 15

759 167 23
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Happy Reading,

Hari di mana sekolah diliburkan, merupakan sesuatu yang begitu dinanti-nanti bagi para pelajar, tak terkecuali santri putra maupun santri putri ponpes Al Falah, meskipun ini bukan hari minggu, tetapi karena ada suatu kendala yang membuat tanggal ini begitu diistimewakan (tanggal merah).

"Kak Balqis, mau ke mana?" Biah melihat Balqis yang akan beranjak pergi langsung bertanya.

"Gue ada urusan penting."

"Sepenting apa, Kak? Sampai Kak Balqis enggak mau memberitahu Biah," lirih Biah sedih.

"Aduh, lo itu enggak usah terlalu drama, deh, Bi. Gue mau ke toilet. Sudah, ya, gue harus cepat," jawab Balqis pergi meninggalkan kobong.

"Bosan juga, ya, kalau setiap hari selalu saja seperti ini. Mau menelepon, tapi menelepon siapa, ya? Yang sekiranya bisa membawa gue pergi dari ponpes ini," gumam Balqis setelah sampai di kamar mandi seraya menggeser-geserkan layar ponselnya hingga ia menemukan kontak seseorang.

"Terakhir dilihat pukul 08:30 sekarang jam 08:35. Yes, berarti dia online baru lima menit yang lalu. Gue telepon sajalah," gumam Balqis mengklik layar panggilan seseorang dan tersambung.

Tuutt.. tuutt..

"Hallo?" jawab seseorang dari seberang telepon.

"Ck, lama sekali sih, lo mengangkat teleponnya," ketus Balqis.

"Perasaan, lu baru menelepon gue. Kenapa gue yang disalahkan?"

"Eja, gue membutuhkan bantuan lo. Pokoknya sekarang lo harus menjemput gue di ponpes Al Falah. Enggak usah mencoba untuk mencari alasan, karena gue tahu kalau lo sekarang sedang menginap di rumah nenek lo yang tinggal di Bandung, kan? Enggak usah mengelak, gue sudah melihat postingan terbaru lo, dan gue yakin, lo pasti mengetahui di mana lokasi ponpes Al Falah. Intinya, lo bakal mengetahui akibatnya kalau sampai lo enggak mau menjemput gue," cerocos Balqis.

"Qis, lu kalau bicara yang lembut sedikit bisa enggak, sih? Jangan seperti pemalak yang suka memalaki orang di pasar. By the way, gue lagi malas sekali, ini aja--"

Reza Ramadhan, yang biasa di sapa dengan nama Eja, merupakan mantan pacar Balqis yang terkenal dengan gelar playboy, membuatnya harus mengakhiri perjalanan kisah mereka dan memilih untuk bersahabat saja.

"Sekarang! Gue berikan lo waktu 15 menit, untuk sampai di sini, sebelum--" Sahut Balqis yang belum menyelesaikan pembicaraannya

"Iya-iya, okey. Gue, on the way, sekarang," jawab Eja mengalah, daripada harus membangunkan macan yang tertidur.

Tutt tutt ....
Sambungan telepon terputus.

~~~

Lima belas menit, merupakan waktu yang cukup singkat untuk sampai di ponpes Al Falah, Eja segera mengambil ponselnya yang berada di saku celana seraya mencoba memberitahukan Balqis bahwa ia sudah sampai.

"Yes, Eja sudah sampai, dan ini saatnya gue untuk melarikan diri," gumam Balqis tanpa berpikir panjang, dan segera menuju gerbang utama ponpes Al Falah.

Assalamualaikum Aqis✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang