BAB 10

66 8 3
                                    

Permainan basket.

Adalah materi yang tengah dipejari di x mipa 2 hari ini, mereka tengah berpencar, menyusun koloni kecil dengan bola basket di masing masing kelompok.

Setelah menunggu dua kelompok selesai, tibalah kelompok Arci dkk yang latihan menshout bola basket.

Anna yang paling depan, karena ia yang paling jago dalam urusan olahraga, diikuti Fay, Arci, dan Nadhira dibaris paling belakang.

Anna mendribble pelan bola basketnya, matanya menatap fokus kearah ring basket,
Setelah itu Anna melakukan gerakan mengeper dan...

Hap

Bola tak berhasil memasuki ring, malah bolanya memantul dari ring dan berakhir di semak semak dekat lapangan. Anna mendengus, lalu mengejar bola basket itu dengan berlari kecil.

"Gue ngeliat Kak Dwi goblok!" Bisik Nadhira didekat telinga Arci, membuat Arci berjengit kaget sesaat.

Arci membalikkan badan,
"Mana?" Tanya Arci.

Nadhira menoleh lurus kearah Dwi yang datang dari persimpangan kelas Reinatan.
Dengan membawa setumpuk kertas, Dwi berjalan santai menuju kearah musholla.

"Jantung gue dangdutan bego!" Masih sempet sempetnya ngumpat nih cewek.

Arci menatap aneh Nadhira yang sedang memegang dadanya, dengan mata yang terus mengikuti Dwi.

"Dasar BBB!" Arci mendengus.

"Bbb apaan Ci?" Tanya Nadhira, tapi matanya tetap saja menatap Dwi, enggan berpaling, takut tertiup angin.

"Bukan Bucin Biasa." Jawab Arci.

Nadhira memutar kedua bola matanya malas,
"Lo lebih parah dari gue btw."

Arci mengalihkan pandangannya kedepan lagi, tak memperdulikan Nadhira. Baru saja menoleh, ada bola yang terlempar persis di depan matanya.

Tangannya dengan cepat menangkap bola, untung kena,
"Fay udah praktek?"

"Udahlah! Lo sih dari tadi sibuk ngejulitin orang!" Cerca Fay sambil berjalan mendekati Arci, diikuti oleh Anna di sampingnya.

"Masuk nggak Fay?" Tanya Arci.

Fay membusungkan dadanya bangga,
"Woyajelas tidak!"

Ekspresi Arci saat ini,
-_-

Anna mendorong pelan badan Arci, menyuruhnya mendekat kearah ring basket,
"Sana praktek!"

"Udah pasti gak masuk kalo gue mah!" Celetuk Arci.

Arci mengikuti step yang dilakukan Anna dengan baik, lalu melakukan lay up dan....

Hap

Arci berhasil memasukkan bola basket kedalam ring, membuat semua teman sekelasnya yang melihat bertepuk tangan heboh.

"WAH! ARCI HEBAT PISAN EUY!"

"AJARIN GUE SABILAH CI!"

"GUE RAMAL ARCI CUMA NGANDALIN KEBERUNTUNGAN!"

Arci tak memperdulikan ocehan teman sekelasnya, ia sedang melakukan selebrasi ditempat.

Ia melompat lompat bahagia, sambil tertawa lepas, membuat Anna, Fay, dan Nadhira juga ikut tersenyum melihat tingkah Arci.

"WUHUU! AKHIRNYA GUE BISA! GUE SENENG BANGET GILAAA!" Arci berteriak heboh.

"Baru kali ini gue bangga sama Arci." Celetuk Nadhira yang ditanggapi anggukan kedua sahabatnya.

TulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang